Jumat, 15 Mei 2009

9 Keajaiban Alam Minangkabau



1. Jembatan Akar - Pesisir Selatan

2. Ngarai Sianok - Bukit Tinggi

3. Danau Singkarak - Tanah Datar

4. Gunung Singgalang - Padang Panjang

5. Laut Mentawai - Mentawai

6. Lembah Arau - Limapuluh Kota

7. Danau Maninjau - Agam

8. Danau Kembar - Solok

9. Pantai Air Manih/Batu Malin Kundang - Padang

Gimana????? Tertarik untuk mengunjungi semuanya???

So, VISIT WEST SUMATERA !!!


AIR CELUPAN BATU PONARI, PANTASKAH DISEBUT PENGOBATAN ?


Oleh : Priska Natalia (07120015)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Tak peduli, apakah air celupan batu Ponari itu higenis atau tidak, yang penting mereka percaya, bahwa air itu bertuah dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit”. (Kompas, 23 Februari 2009)

Ironis memang, masyarakat Indonesia berlomba-lomba untuk mendapatkan segelas air celupan batu Ponari dengan satu tujuan, kesembuhan. Mereka tidak peduli lagi apakah air itu bersih atau tidak, yang penting mereka percaya bahwa dengan meminum air tersebut mereka akan sembuh. Tapi pertanyaannya, benarkah semua pasien Ponari yang meminum air celupan batu tersebut akan sembuh? Ternyata tidak, memang banyak yang mengaku sembuh tapi banyak pula yang mengaku penyakitnya tidak sembuh bahkan menambah parah penyakit tersebut. Sayangnya, masyarakat yang datang ke Ponari tidak juga berkurang jumlahnya, masih banyak yang percaya dan yakin dengan kesembuhan pengobatan ala Ponari ini. Mungkin kata percaya dan yakin inilah yang harus kita garis bawahi.

Secara medis air celupan batu Ponari ini tidak layak untuk dikonsumsi, apalagi digunakan untuk pengobatan. “Air dalam kemasan saja masih ada yang tidak sehat, apalagi air yang dicelup batu dan tangan Ponari. Siapa yang menjamin kebersihan tangan Ponari?”, kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Jombang, Dr. Pudji Umbaran.

Kita tahu, secara normal tubuh manusia mengandung 1013 kuman, tidak terkecuali di tangan Ponari si dukun cilik itu. Hal ini mungkin tidak begitu berbahaya bagi orang sehat atau orang yang daya tahan tubuhnya baik, tapi bagaimana dengan pasien-pasien Ponari yang datang dengan bermacam-macam penyakit dan mengalami gangguan pada daya tahan tubuh mereka? Akankah air celupan batu Ponari tersebut memberikan khasiat atau malah membuat penyakitnya menjadi tambah gawat?

Sebenarnya, adanya kuman dalam tubuh manusia (hunbungan hospes-kuman) tidak selalu diikuti dengan keadaan sakit. Wujud hubungan hospes-kuman tersebut ditentukan oleh keseimbangan antara virulensi kuman dan daya tahan manusia (hospes). Virulensi kuman adalah derajat patogenitas yang dinyatakan dengan jumlah mikroorganisme atau mikrogram toxin yang dibutuhkan untuk membunuh binatang percobaan dengan syarat-syarat tertentu. Sedangkan patogenitas adalah kemampuan suatu mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit. Jadi kita bisa sakit tergantung pada mikroorganisme yang menyerang dan keadaan tubuh kita saat itu. Sehingga suatu hubungan hospes-kuman memberikan gambaran yang berbeda-beda setiap orangnya.

Air celupan batu Ponari tidak bisa dijamin kebersihannya apalagi kesterilannya. Dalam ilmu kedokteran, untuk melakukan suatu tindakan invasi kepada pasien, maka salah satu yang harus dilakukan oleh dokter adalah melakukan sterilisasi, baik pada alat-alat yang digunakan ataupun pada tangan dan bagian tubuh dokter yang akan berkontak dengan pasien. Sterilisasi adalah setiap proses (kimia atau fisik) yang membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme. Hal itu dilakukan adalah untuk mencegah terjadinya infeksi mikroorganisme baik pada pasien maupun pada dokter sendiri. Namun, dalam kasus Ponari hal tersebut tidak dipertimbangkan sedikitpun, bahkan ada masyarakat yang nekat untuk mengambil air comberan yang telah dicelup batu Ponari karena begitu fanatiknya terhadap pengobatan ala dukun cilik ini.

Iming-iming bahwa air celupan batu Ponari dapat menyembuhkan segala macam penyakit, membuat masyarakat yang sudah putus asa dengan pengobatan medis menjadi gelap mata. Semua cara dilakukan hanya untuk mendapatkan segelas air celupan batu Ponari tersebut. Namun setelah meminum air dari Ponari, ternyata penyakitnya malah bertambah parah. Herannya, Ponari tidak pernah dituntut atau dianggap melakukan malpraktek.

Dalam UU No. 23 tahun 1992 dicantumkan masalah Pengobatan Tradisional. Pengobatan tradisional adalah salah satu upaya penyembuhan dan perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan. Di Indonesia dapat dikategorikan dalam upaya penyembuhan dengan ramuan tumbuhan obat, cara fisik (dukun beranak, sunat, akupuntur, dan lain-lain), meditasi dan penyembuhan dengan cara spiritual (doa, mantera, psikoterapi dan lain-lain). Dan dalam pasal 47 dinyatakan bahwa pengobatan tradisional harus dibina dan diawasi agar menjadi pengobatan yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. Jadi, pengobatan tradisional tersebut boleh-boleh saja asal dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya dengan melakukan penelitian secara ilmiah. Tapi, apakah pengobatan Ponari dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya?

Oleh sebab itu Ketua IDI Jombang mengatakan bahwa, pengobatan yang dilakukan oleh Ponari tidak bisa dipertanggungjawabkan secara medis. Dalam ilmu kedokteran untuk menentukan seseorang menderita penyakit tertentu harus melalui beberapa tahap. Mulai dari anamnesis, yaitu wawancara yang dilakukan oleh dokter untuk menggali riwayat penyakit pasien. Kemudian pemeriksaan fisik, mulai dari inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (mengetuk) dan auskultasi (mendengar). Tidak hanya itu saja, dokter biasanya juga melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana. Kalau seandainya diagnosis belum tegak, maka dapat juga dilakukan pemeriksaan histopatologi atau pemeriksaan penunjang lainnya. Jadi tak semudah yang dilakukan Ponari, menyembuhkan segala macam penyakit dengan air celupan batu petir tanpa tahu apa sebenarnya yang terjadi pada pasiennya.

Dan serangkaian tindakan tersebut pun tidak menjamin kesembuhan total pada pasien, tergantung berat atau ringannya penyakit pasien dan tergantung pada stadium berapa pasien melakukan pengobatan. Sehingga tidak dapat dipungkiri kedatangan seseorang ke dukun atau pengobatan alternatif lainnya karena merasa putus asa dengan model penyembuhan oleh dokter.

Dalam tinjauan medis, orang yang berobat pada Ponari hanya mendapat “efek plasebo”, yaitu penderita merasakan kenyamanan sesaat, walaupun penyakitnya tidak hilang begitu saja. Efek plasebo ini juga bisa didapatkan pasien dari seorang dokter. Sebuah studi menemukan bahwa hampir sebagian internis di Chicago mengatakan telah meresepkan plasebo kepada pasien mereka selama prakteknya. Plasebo seringkali dikenal sebagai pil gula (sugar pill), sebenarnya tidak mempunyai mutu pengobatan. Selain dikenal sebagai kontrol dalam uji klinis, plasebo dipandang sebagai alat terapi dalam praktek pengobatan. Namun, menurut tim peneliti penggunaan plasebo masih diperdebatkan secara etika. Beberapa ahli etika berpendapat pasien harus tahu kalau mereka diberikan plasebo, tapi yang lain melihat tidak ada masalah dengan efek plasebo. Efek plasebo berarti beberapa pasien membaik secara spontan atau karena mereka merasa diberi obat sehingga mereka percaya sedang diobati oleh dokter padahal mereka sembuh bukan karena pengobatannya. Sama halnya dengan orang yang datang ke tempat Ponari. Setelah meneguk air ada orang yang langsung merasakan kesembuhan karena mereka percaya dengan pengobatan tersebut. Padahal penyakitnya belum hilang.

Begitu juga dengan obat-obatan yang akan diberikan dokter kepada pasien, tidak langsung diberikan begitu saja namun melalui suatu uji yang disebut dengan pengujian obat. Prosedur pengujian obat tersebut harus melalui berbagai tahap penelitian, yaitu : penelitian farmakologis preklinis, penelitian farmasi dan penelitian klinik. Penelitian farmakologi preklinik dan farmasi adalah penelitian percobaan obat pada binatang percobaan, sedangkan penelitian klinik adalah penelitian percobaan obat pada manusia. Sehingga obat yang diberikan pada pasien bukan asal-asalan saja, namun harus diuji terlebih dahulu pada binatang percobaan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ada. Apakah air celupan batu Ponari sudah dilakukan pengujian terhadap binatang sehingga bisa diberikan pada manusia? Untuk jawaban dari semua pertanyaan di atas, mungkin bisa kita analisa sendiri dan bisa kita jawab sendiri berdasarkan uraian yang telah diberikan.

Namun sesungguhnya, fenomena Ponari ini memberikan tantangan kepada para dokter. Untuk menjawab tantangan tersebut, dokter tidak boleh lagi tertutup dan pelit dalam memberikan informasi mengenai penyakit pada pasien. Lakukanlah suatu komunikasi efektif dengan pasien, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara dokter dan pasien yang dapat menimbulkan anggapan bahwa dokter melakukan malpraktek dan dapat menjebloskan dokter ke dalam penjara serta hasil pengobatan pun tercapai secara maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Fenomena Ponari dalam Tinjauan Medis dan Sosiologi oleh M. Irfan Ilmie

disadur dari: http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/23/18095223/Fenomena.Ponari.dalam.Tinjauan.Medis.dan.Sosiologi

Hampir sebagian Dokter Meresepkan Plasebo

Disadur dari :

http://www.kompas.com

Hanafiah J dan Amir A, 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Notoatmodjo S, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Syahrurachman A, dkk. 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara.

KETIKA AKU BICARA CINTA


Padang, 26 Maret 2009

KETIKA AKU BICARA CINTA


CINTA

Hanya lima huruf, yang takkan bosan untuk dibahas

Yang takkan selesai untuk diceritakan

Yang tak pernah segan untuk menghinggapi siapa saja


CINTA

Suatu fenomena yang tak pernah lekang dimakan zaman

Dari aku kecil sampai dewasa

Dunia ini selalu berbicara tentang cinta


Inilah saatnya aku berbicara tentang cinta

Sejak sekian lama aku hanya diam tanpa suara

Karena cinta itu milik kita

Rahmat dari sang pencipta


Tapi, saat cinta bicara

Kadang semua jadi hilang kesadaran

Cinta butakan kepintaran

Hingga cinta di pertuhankan


Tak ada yang salah dengan cinta

Cinta tak perlu dipersalahkan

Karena dia adalah rahmat

Namun kenapa rahmat itu kita ubah menjadi laknat???


Apa kah itu cinta?

Menghalalkan segala cara untuk mengekspresikannya

Sehingga hal haram pun dianggap biasa

Menjadi kebiasaan yang membudaya

Kemana arti cinta sesungguhnya???


Hai saudaraku…

Jangan nodai arti cinta

Karna cinta adalah hal yang berharga

Maka, jagalah cinta


Jadikan ia halal bagimu

Maka kau akan bahagia

Mendapatkan cinta dan pahala

Serta rahmat yang besar dariNya


Karena itu aku sedang menunggu cinta

Cinta yang halal bagiku

Sehingga aku bisa bicara cinta

Karena cinta itu adalah rahmat dari Nya, fitrah manusia …



NIATNYA SIH MAU NYATAT KULIAH PAKAR ….


Sabtu, 10 Januari 2009

00.10 am (waktu jam dinding ku)*

*Jam dinding aku kira-kira cepat ½ jam-an lah atau lebih, he...he...


Waduh, udah lewat tengah malam nih. Tapi aku mau nulis sesuatu, ah nggak, salah ding, beberapa event yang bakalan menarik untuk dibahas. Ok, sekarang aku mau ngucapin Happy New Year dulu, biar pun telat tapi suasana dan aroma tahun barunya masih ada kan???? (dikira makanan apa, pake aroma segala).

Sebenarnya sekarang aku mau curhat. Tentang pertemuan ku dengan ………, dengan …… (tegang gitu, suasana jadi hening. Tiba-tiba ada yang nggak sabaran nanya “emang ketemu ama siapa non? SBY? Atau malah Obama?) Waduh, ini bukan masalah SBY atau pun Obama, aku ketemu dengan sesuatu yang bisa membuat jantung ku berdetak dengan sangat cepatnya, kaki ku gemetar dan keringat dingin ku bercucuran. AKU KETEMU AMA ………………………………………………… (Ama siapa buk???? Lama amat sih) Sabar dong, aku lagi berusaha untuk nyebutinnya. Sumpah, benar-benar suatu peristiwa yang bikin adrenalin meningkat. Kamu semua pasti nggak nyangka kalau aku ketemua ama dia.

Malam itu, aku menjerit sejadi-jadinya. Tiba-tiba aja dia udah ada didepan batang hidung ku. Langsung aja ku berdiri dan menjauh dari tempat itu. Sumpah aku gemetaran, aku takut, aku nggak kuat, mungkin untuk beberapa detik aku tidak bernapas, tapi untung aja aku nggak mati.

Dengan posisi bediri yang masih sama dengan yang tadi, aku tegak mematung memandanginya. Makhluk itu sangat mengerikan, walaupun tubuhnya kecil, tapi dia bisa berjalan, merayap, berlari di semua bidang (bidang datar, miring, atas, bawah).

Waduh bahaya tuh, aku jadi takut juga nih. Makhluk baru dari planet mana tuh?

Itulah, benar-benar menakutkan. Padahal aku cuma bisa berjalan di jalan yang datar dan berada di atas tanah, bukan di dinding atau diatap seperti Spiderman, dah jelas aja aku kalah ama makhluk tersebut. Bayangin aja kalau aku lomba lari ama makhluk itu???

Gimana??? Pasti kamu kalah kan?

Nggak lah, masa aku kalah sih. Dia yang kalah, soalnya tu makhluk nggak tau aturan mainnya, so di diss deh. He…he…

Dasar, udah dalam keadaan genting kayak gini, masih sempat aja becanda. Udah, lanjutin ceritanya.

Oke…

Tiba-tiba kaki-kaki kecil makhluk itu bergerak mendekat ke arah ku. Aku mundur. Bertahan. Tanpa suara. Menahan napas. Dengan denyut jantung yang bertambah kencang. Malangnya, jam dinding menunjukkan jam 02.30 dini hari. Oh my God, it’s mean all my friends is sleeping…………

Apa yang harus aku lakukan. Akhirnya ku ambil suatu keputusan penting dalam hidup ku (waduh hiperbola kali), yaitu ……………………………………… LARIII KELUARR. Yah, seperti yang ku bilang tadi, semua anak kosan telah terlelap dan terbuai dalam alam mimpinya masing-masing. Aku udah gedor-gedor pintu kamar Tika, tapi apa hasilnya?!?!? Si Tika nggak dengar teriakan ku, dia tertidur pulas. Aku coba gedor pintu kak Yeti, yah…. Hasilnya nggak lebih, nggak kurang, atau singkatnya sama ama Si Tika, Kak Yeti nggak ngubris sama sekali.

Gimana nih? Sumpah aku takut banget……… Ma….. Pa….. Tolong aku…. Ada sih niat untuk nelpon Mama Papa, tapi inikan dini hari, aku takut mereka khawatir. Ya Allah lindungilah hambamu ini dari makhluk tersebut. Tapi, ketakutan ku menggalahkan keberanian ku. (berapa score nya coy?) Woi, kamu pikir sepak bola apa, pake score segala. Aku lagi serius nih? Nggak liat nih tampang ku….

Emang ada apa di tampang mu, ada tulisan seriusnya?

Nggak lah. Aku cuma nanya doang, kamu nggak liat tampang aku? Simpel kan. Kamu tinggal jawab NGGAK / LIHAT. That all. He…he… KENA DEH !!!!! (dengan senyum kemenangan)

Udah, biar aku terusin lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk nelpon orang tua ku, nggak ada jalan lain. Padahal dengan nelpon orang tua, orang tua ku pun nggak bisa buat apa-apa ama makhluk itu. Makhluk itu dimana…….., orang tua aku dimana…… begitulah kalau orang lagi kalut, kadang apa yang dilakukannya nggak singron dengan apa yang dipikirkannya atau bahkan emang nggak dipikirin sama sekali. Nggak tau ah, lagi malas mikir nih !!!!!!!!

Benar aja, orang tua ku nggak bisa berbuat banyak. Nggak mungkin juga kan aku suruh orang tua ku buat ngomong baik-baik ama tuh makhluk. Kalau gitu, aku kudu ngajarin tuh makhluk buat gunain hp dulu nih. Namun, dengan ngomong dengan orang tua, hati aku lumayan tenang.

Kamu tau nggak dimana aku ngungsi? Aku nongkrong aja di luar kamar sambil jongkok, persis kayak orang bego.

Tiba-tiba ada suara pintu kamar terbuka. Dan ternyata itu adalah Kak yeti, singkat cerita aku tidur sampai pagi di kamar kak Yeti. Tapi saat aku tidur dikamar kak Yeti ada kejadian aneh lagi. Tiba-tiba aja lampunya mati. Padahal akukan mau ujian. Benar-benar hari yang aneh bersama makhluk yang aneh dengan suasana yang bikin aneh, untung aja orangnya nggak aneh………

Udah dulu ya. Udah jam 1 kurang ¼ di jam dinding kamar aku. Sebenarnya aku mau nyatat kuliah pakar, eh malah jadi curhat. Kalau ada waktu, aku mau nulis tentang “Proses Pembersihan Kamar Aku” trus “Nu Year in Padang” dan “Shopping ke Bukittinggi”, yang bakalan seru dan insyallah akan dilengkapi dengan foto-fotonya. Oh ya, ada satu lagi yang ketinggalan yaitu “Sirkumsisi in the Far Destination” and “The New HP”. So, wait the next session …………



AKU BUKAN KARTINI


By: Priska Natalia (07120015)

KARTINI, ya kalau bicara tentang seorang Kartini maka yang terbayang oleh ku adalah seorang perempuan yang berusaha untuk menyelaraskan kedudukan wanita dengan pria. Tapi, aku tercengang, barusan di salah satu program TV aku menonton film dokumenter tentang Kartini. Tak sangka kalau siklus hidup seorang Kartini begitu berat dan penuh tekanan. Mulai dari kecil sampai menjadi istri seorang Bupati. Tekanan demi tekanan selalu disimpan dan dipendamnya sendiri. Hatinya sudah seperti tempat yang begitu setia untuk keluhan-keluhannya itu.

KARTINI, sorang wanita jawa yang hidup terkekang oleh adat-adat yang ada dan terbelenggu oleh tata krama kehidupan keraton yang berdarah biru, berusaha untuk menguak benteng bertembok beton tersebut. Seorang wanita yang hidup di zaman penjajahan belanda, ingin menuntut kemerdekaan dirinya dan perempuan-perempuan yang lain. Salut. Itu kata pertama yang terucap dari bibirku. Di usianya yang masih terbilang muda, ia sudah berpikir jauh kedepan tentang cita-citanya, mengalahkan semua perasaan dan tekanan yang menghujam jiwanya.

KARTINI, begitu semangat dirinya untuk belajar, berkarya dan bekerja. Harapannya cuma satu, ingin mengangkat derajat kaumnya dan mengeluarkan mereka dari penderitaan yang tak berkesudahan ini. Sebagai seorang wanita jawa, aktivitasnya terbatas, hubungan sosialnya pun terbatas, namun ia tidak hilang akal untuk mencari teman berbagi ide dan gagasan serta untuk mengetahui informasi-informasi tentang dunia diluar sana. Surat. Sarana yang sangat lekat dengan Kartini. Lewat surat iya bisa berbicara. Lewat suratpun, ia bisa berbagi. Tak pelak, ia memiliki beberapa teman orang belanda. Jangan heran kalau Kartini bisa bersahabat dengan orang Belanda, karena dia wanita yang cerdas. Ia bisa berbahasa Belanda, bahkan fasih. Konsumsi sehari-harinya adalah koran-koran dan majalah Belanda. Kartini mulai menuangkan buah pikirannya dalam bentuk tulisan setelah ia melahap habis roman-roman yang dibuat oleh penulis-penulis eropa yang terkenal.

KARTINI, dia bukanlah aku. Aku bukanlah wanita jawa berdarah biru yang hidupnya terkekang oleh tata krama. Aku bahkan bebas untuk menyuarakan semua kehendakku. Bebas belajar dan bekarja. Semuanya bisa kulakukan, karena aku hidup di zaman demokrasi. Sampai-sampai banyak orang yang kebablasan pada zaman ini, menyalah artikan kata “Emansipasi” yang dicetuskan Kartini.

KARTINI, hanya tinggal nama bagi kaum wanita zaman ini. Banyak yang menganut paham “Kesetaraan gendernya”, namun sayang sedikit sekali yang bisa mencontoh semangat juang dan semangat belajarnya. Lihatlah, “Kartini” zaman demokrasi ini, terlalu bebas dan tak terkendali. Tak terkekang seperti Kartini, tapi tak pernah mau melebihi cita-cita Seoranga Kartini. Masalah fasilitas dan kesempatan, takkan jadi masalah lagi. Namun, kemauan dan niat suci, itulah yang sulit untuk dicari pada masa ini. Hingga terkuburlah cita-cita Kartini untuk wanita-wanita Indonesia yang beredukasi.

KARTINI, andai kau hidup masa ini. Ku takkan bisa membayangkan, begitu hancurnya hatimu. Perjuangan yang kau lakukan sendiri, ternyata tak membuahkan hasil pada bangsa ini. Khususnya generasi muda yang sering tak peduli, hanya terbuai oleh kenikmatan duniawi.

KARTINI, hapus air matamu, Bu… Air matamu sangat berharga untuk menangisi orang-orang itu, yang bahkan tak sayang pada dirinya sendiri. Tak peduli pada orang tua dan keluarganya, apalagi untuk agama, bangsa dan negara. Sia-sia kau tangisi orang seperti itu, Bu. Karena mereka tak pernah tau untuk apa mereka HIDUP….

Kulihat ibu pertiwi

Sedang bersusah hati

Air matanya berlinang

Mas intan yang kau kenang

Hutan, gunung, sawah lautan

Simpanan kekayaan

Kini Ibu sedang susah

Merintih dan berdoa

Ibu kami tetap cinta

Putra mu yang setia

Menjaga harta pusaka

Membahagiakan ibu

Alunan lagu itu, membuatku terlelap, merasakan kesedihan yang sedang KARTINI rasakan. Namun sayang, aku bukan KARTINI…



BANYAKLAH BERZIKIR & ANDAIKATA LEBIH PANJANG LAGI



Assalamu’alaikum……….

Waduh, aku abis baca cerita-cerita MOTIVASI nih. Top abis, pokoknya Te Oo Pe Be Ge Te deh….

Oleh karena itu, aku ingin berbagi ceritanya kepada teman-teman semua.

Dibawah ini ada 2 kisah, yang menurut ku menarik.

Selamat membaca dan mengambil pelajaran dari 2 cerita di bawah ……………..


BANYAKLAH BERZIKIR


Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.. Ia berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling di jalan-jalan guna mencari hamba ahli berzikir. Jika mereka mendapati kaum yang selalu berzikir kepada Allah SWT, mereka menyerunya, `Serukanlah kebutuhan kalian.' Kemudian mereka membawanya dengan sayap-sayapnya ke atas langit bumi. Lalu mereka ditanya oleh Rabb-nya (Dia Maha Mengetahui), `Apa yang dikatakan oleh hamba-hamba-Ku?' Para malaikat menjawab, `Mereka menyucikan dan mengagungkan Engkau, memuji dan memuliakan Engkau.' Allah berfirman, `Apakah mereka melihat-Ku?' Para malaikat menjawab, `Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu.' Allah berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihat Aku?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihat-Mu, tentunya ibadah mereka akan bertambah, tambah menyucikan dan memuliakan Engkau.' Allah SWT berfirman, `Apa yang mereka minta?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon surga kepada-Mu.' Allah berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Tidak, demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya.' Allah SWT berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin berhasrat serta tamak dalam memohon dan memintanya.' Allah SWT berfirman, `Pada apa mereka memohon perlindungan?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon perlindungan dari neraka-Mu.' Allah SWT berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin berlari menjauhinya dan semakin takut.' Allah SWT berfirman, `Kalian Aku jadikan saksi bahwa Aku telah mengampuni mereka.'


Salah seorang dari malaikat itu berkata, `Di dalam kelompok mereka terdapat si Fulan yang bukan bagian dari mereka. Ia datang ke sana hanya untuk suatu keperluan.' Allah SWT berfirman, `Anggota majelis itu tidak menyengsarakan orang yang duduk bergabung dalam majelis mereka.'"



ANDAIKATA LEBIH PANJANG LAGI


Seperti yang telah biasa dilakukannya ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rasulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.Kemudian Rasulullah berkata,"tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?" Istrinya menjawab, saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal"


"Apa yang di katakannya?"


"saya tidak tahu, ya Rasulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong."


"Bagaimana bunyinya?" desak Rasulullah.


Istri yang setia itu menjawab,"suami saya mengatakan "Andaikata lebih panjang lagi....andaikata yang masih baru....andaikata semuanya...." hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?"


Rasulullah tersenyum."sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,"ujarnya.


Kisahnya begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum'at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata "andaikan lebih panjang lagi".Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanyalebih besar pula.


Ucapan lainnya ya Rasulullah?"tanya sang istri mulai tertarik.


Nabi menjawab,"adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, "Coba andaikan yang masih yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi".Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.


Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rasulullah?" tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,"ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ' kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda. Memang begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain. Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga akan menimpa kita sendiri.Karena itu Allah mengingatkan: "kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Danjika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula."(surat Al Isra':7)



Selasa, 05 Mei 2009

HotNews

FLU DI MEKSIKO CAMPURAN FLU MANUSIA, FLU BABI, DAN FLU BURUNG
Shohib Masykur
– detikNews


Meksiko
- Flu babi yang menyebar di Meksiko merupakan jenis baru. Jenis flu ini belum pernah ditemukan sebelumnya.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (25/4/2009), menurut US Center for Disease Control and Prevention, flu ini merupakan campuran dari flu manusia, flu babi, dan flu burung.

Menurut WHO, dari hasil pengujian diketahui virus tersebut serupa dengan flu babi jenis baru, disebut H1N1, yang berjangkit di Kalifornia dan Texas. Flu babi memang kadang-kadang menjangkiti manusia, tetapi sangat jarang menular ke sesama manusia.

Flu tersebut telah membunuh lebih dari 60 orang di Meksiko. Flu serupa juga menyebar di Amerika Serikat dan menjangkiti 8 orang. Namun semuanya berhasil disembuhkan.

Sekolah dan acara-acara publik di Kota Meksiko dibatalkan gara-gara menyebarnya flu ini. Sejauh ini diperkirakan 1.000 orang telah terjangkit.

Pejabat kesehatan global memang belum menyiarkan terjadinya pandemi. Meski begitu, mereka mulai meningkatkan kewaspadaan.

"Kewaspadaan kita meningkat dari kemarin," kata Direktur US Center for Disease Control and Prevention, Dr Richard Besser.

Berjangkitnya flu ini telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat Meksiko. Mereka takut flu tersebut menyebar dan sulit ditangani.

"Kami takut karena mereka mengatakan ini belum tentu flu. Ini adalah jenis virus lain dan belum ada vaksinnya," kata Angeles Rivera, salah seorang pegawai pemerintah.