Jumat, 29 Januari 2010

CERMIN TAK PERNAH BERDUSTA

Star 5

cermin yang biasa ku pandangi di setiap hari
sekali lagi membiaskan bayangan diri
wajah ini, mata ini tempat sgala rasa bermula
dan tindakan akhir segala cita

apakah diriku ini kan bercahaya bersinar di surga Mu
menatap penuh rindu
ataukah diriku ini kan hangus legam terbakar dalam nyala
di neraka membara...

sungguh berbeda yang nampak dan yang tersembunyi
hanya kepalsuan menipu topeng belaka
diri ini, tubuh ini hati yang merajai diri
tlah bersalah ku mau melangkah

cermin tak pernah berdusta
yang indah topeng semata
ya allah aku malu tlah tertipu
ampuni hamba sebelum akhir waktu

kemanakah diriku ini berakhir
di surga atau di neraka Mu
aku tak kan mampu

apakah diriku ini kan bercahaya bersinar di surga Mu
menatap penuh rindu
ataukah diriku ini kan hangus legam terbakar dalam nyala
di neraka membara...

selamatkan aku...

kemanakah diriku ini berakhir
di surga atau di neraka Mu
aku tak kan mampu
amin ya rabbal alaamiin

Your Mother

Yusuf Islam
Who should I give my love to?
My respect and my honor to
Who should I pay good mind to?
After Allah
And Rasulullah

Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father
Cause who used to hold you
And clean you and clothes you
Who used to feed you?
And always be with you
When you were sick
Stay up all night
Holding you tight
That's right no other
My mother

Who should I take good care of?
Giving all my love
Who should I think most of?
After Allah
And Rasulullah
Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father
Cause who used to hear you
Before you could talk
Who used to hold you?
Before you could walk
And when you fell who picked you up
Clean your cut
No one but your mother
My mother

Who should I say why close to?
Listen most to
Never say no to
After Allah
And Rasulullah
Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father
Cause who used to hug you
And buy you new clothes
Calm your head
And blow your nose
And when you cry
Who wiped your tears?
Knows your fears
Who really cares?
My mother

Say Alhamdulillah
Thank you Allah
Thank you Allah
For my mother.

You Are Never Alone

 Zain Bhika

Sometimes, when the world's not on your side
You don't know where to run to
You don't know where to hide.

You gaze, at the stars in the sky
At the mountains so high
Through the tears in your eyes.

Looking for a reason,
to replace what is gone.
Just remember, remember
That you are never alone.


You are never alone (you are never alone)
Just reach into your heart
And Allah is always there.
You are never alone (you are never alone)
Through sorrow and through grief
Through happiness and peace
You are never alone.

So now as you long for your past
Prepare for your future
But knowing nothings going to last
You see this life is but a road
A straight and narrow path
To our final abode

So travel well O Muslim
And Paradise will be your home
And always remember
That you are never alone.

You are never alone (you are never alone)
Just reach into your heart
And Allah is always there.
You are never alone (Allah is there)
Through sorrow and through grief
Through happiness and peace
You are never alone.


You are never alone (you are never never alone)
Just reach into your heart
And Allah is always there.
You are never alone (you are never alone)
Through sorrow and through grief
Through happiness and peace
You are never alone.

WE WILL NOT GO DOWN (michael heart)


 a blinding flash of white light
lit up the sky over Gaza tonight
people running for cover
not knowing whether they're dead or alive

they came with their tanks and their planes
with ravaging fiery flames
and nothing remains
just a voice rising up in the smoky haze

we will not go down
in the night, without a fight
you can burn up our mosques and our homes and our schools
but our spirit will never die

we will not go down
in Gaza tonight

women and children alike
murdered and massacred
night after night
while the so-called leaders of countries afar
debated on who's wrong or right

but their powerless words were in vain
and the boombs fell down like acid rain
but through he tears and the blood and the pain
you can still hear that voice through the smoky haze

we will not go down
in the night, without a fight
you can burn up our mosques and our homes and our schools
but our spirit will never die

we will not go down
in Gaza tonight

we will not go down
in the night, without a fight
you can burn up our mosques and our homes and our schools
but our spirit will never die

we will not go down
in the night, without a fight
we will not go down
in Gaza tonight


KITA TIDAK AKAN TURUN
(michael heart)

kilatan cahaya putih yang menyilaukan
menyalakan langit di atas Gaza malam ini
orang-orang berlarian menyelamatkan diri
tak tau apakah mereka meninggal atau kan hidup

mereka datang dengan tank dan pesawat mereka
dengan kobaran api yang memusnahkan
dan tak ada satupun yang tersisa
hanya satu suara yang melawan kabut tipis yang penuh asap

kami tidak akan turun
malan ini, tanpa pertempuran
kalian bisa bakar mesjid kami dan rumah kami dan sekolah kami
tapi semangat kami tak kan mati

kami tidak akan turun
di Gaza malam ini

wanita dan anak-anak seperti
pembantai dan pembunuh
setiap malam
ketika orang-orang yang disebut para pemimpin negara di kejauhan
memperdebatkan siapa yang salah dan benar

Tetapi kata-kata mereka yang tak berdaya itu sia-sia
dan bom dijatuhkan seperti hujam asam
tapi melalui air matanya dan darah dan perih
kamu masih bisa mendengar suara itu melalui kabut tipis yang penuh asap

kami tidak akan turun
malan ini, tanpa pertempuran
kalian bisa bakar mesjid kami dan rumah kami dan sekolah kami
tapi semangat kami tak kan mati

kami tidak akan turun
di Gaza malam ini

Senin, 25 Januari 2010

Inalillahi wa Inailaihi rojiun...


 
Astafirullah'alazim....
Astafirullah'alazim....
Astafirullah'alazim....

Kabar itu, bagai petir di telingaku.
Suatu berita BESAR yang tak kusangka-sangka.
Sore itu, sore menjelang magrib itu, adalah hari yang paling mendebarkanku.


Dari pagi sampai menjelang zhuhur, semua berjalan dengan NORMAL. Aku menikmati keadaan ini dan mengikuti alur acara ini. Pertanyaan demi pertanyaan pun di lontarkan. Dengan tenang (mungkin nggak semuanya) presidium menjawab pertanyaan itu satu persatu. Tak hanya pertanyaan, saran yang membangun pun tak sedikit yang terlontar dari buah pikiran beberapa peserta sidang. Subhanallah...........

Alhamdulillah LPJ diterima........
Tampak sekali kelegaan di wajah masing-masing presidium. Ya, tapi kita harus selalu ingat itu masih pertanggung jawaban di dunia, masih ada pertanggung jawaban yang paling adil dan paling ketat yaitu pertanggung jawaban di mata Allah. Pada hari itu, satu persatu video-video hidup kita akan di putar ulang tanpa kecacatan sedikit pun.........

Sebelum break sholat zhuhur, sidang komisi sudah berlangsung beberapa jam. Dan aku sendiri di amanahkan untuk duduk di komisi IV, membahas masalah REKOMENDASI. Di tengah rapat, aku teringgat bahwa aku belum minum obat, lalu aku langsung minta izin untuk minum obat (tapi alasan minta izinnya nggak aku bilang, cuma minta izin aja pada pimpinan rapat yang waktu itu adalah bang Deny).

Saat break sholat zhuhur, aku pulang. Soalnya, takut nggak ada air di mesjid kampus. Dan tiba-tiba kepala ku sakit. Kayaknya migran. Soalnya, sakitnya berdenyut-denyut gitu. Aku pun nggak bisa beraktivitas dengan baik. Aku cuma terkapar di kamar ku dengan menahan sakit. Lama kelamaan sakitnya menjalar ke mata dan gigi ku. Aku nggak tau apa penyebabnya. Setahu ku, kalau yang sakit di daerah sekitar mata, biasanya adalah cluster headache.

Kak Adik menelpon ku untuk segera kembali ke GH, tapi aku nggak sanggup. Kepala ku sakit sekali dan sekarang kayaknya aku butuh istirahat (tidur). Setelah itu, aku nggak tau apa yang terjadi pada ku. Saat aku terbangun dengan masih menggunakan mukena lengkap dan berbaring di atas sajadah, saat itu jam dinding ku yang cepat 40 menit menunjukkan pukul 17.00. Aku tersentak, buru-buru bangun dan wudu' untuk sholat ashar. Alhamdulillah sakit kepala ku dah mendingan.

Jam 17.30, kak Ran nelpon. Kalau aku udah mendingan, sebaiknya kembali ke GH karena sekarang udah masuk sesi pemilihan formatur. Ku paksakan tubuh ini. Syukur ku ucapkan karena sakit kepala yang cukup menyiksa tadi sudah perlahan-lahan pergi meninggalkan ku.

Dan sekarang, tepat pukul 18.00 (di jam GH), aku sangat gemetar. Aku benar-benar gemetar. Mungkin lebih gemetar dari pada saat-saat aku ingin mengikuti sebuah perlombaan. Mulut ku kaku tak bisa berkata-kata. Untaian kata-kata itu membuatku terperanjat. Berbagai pemikiran berkelebat di benak ku.

Apakah aku bisa?
Apakah pundak ini mampu untuk menopangnya?
Apakah diri ini kuat menerima amanah ini?

Akhirnya, setelah lama aku termenung dan berusaha mencerna perkataan-perkataan benak ku sendiri, air mata itu mulai mengalir. Sadar akan kelemahan diri. Sadar akan kekurangan diri. Tapi, inilah yang harus ku jalani. Yakinlah, sesuatu itu telah terencana tak ada yang kebetulan dan di balik ini semua ada zat yang paling mengetahui, Allah SWT yang telah mengaturnya.

Saudaraku, ini amanah yang besar. Punya harapan Besar. Dengan resiko yang besar. Jadi, sedikanlah waktu yang besar untuk amanh ini. Dia butuh jiwa-jiwa besar dan umat-umat yang besar. Maka tak kan mungkin rasanya, organisasi ini akan berjalan sesuai dengan akhi/ukhti harapkan jikalau hanya kami saja yang di sini. Kehadiran dan sokongan akhi/ukhti sekalianlah yang sangat di butuhkan saat ini. Mari kita bersama-sama mewujudkan impian-impian dan harapan kita. Takbir.........

ALLAHU AKBAR................


ALLAHU AKBAR................


ALLAHU AKBAR................

Kamis, 21 Januari 2010

FORMALIN -_-


Huah..... udah lama nggak pratikum anatomi. Sekarang adalah pratikum anatomi yang pertama di blok 15 ini. Aroma khas yang menyengat udah tercium sejak aku melangkahkan kaki memasuki laboratorium anatomi ini.

Waduh, lagi-lagi formalin ini menyakiti hidungku. Benar-benar suatu aroma yang tidak enak bercampur dengan bau kadaver-kadaver yang entah udah berapa lama nginap disana. Ok, pertama formalin itu cuma menyakiti hidungku, sekarang ia menggerogoti mata dan tenggorokanku. Aduh.... rasanya dulu nggak kayak gini banget deh (sambil nangis, ops, bukan... air mata yang keluar karena kekejaman dan kekerasan formalin). Tidak sampai 15 menit didalam ruangan penuh aroma formalin ini, aku udah nggak tahan lagi. Hidungku serasa terjepit, tenggorokanku seperti dicekat dan mataku selalu mengeluarkan air. Benar-benar perih. Lebih perih dari pada mengiris bawang merah.

Disepanjang pratikum, tak bosan-bosannya mataku mengeluarkan air, eh ujung-ujungnya hidungku mengompensasi air yang dikeluarkan mataku atau malah mataku mengoper air yang itu ke hidung melalui duktus nasolakrimalis, nggak tau lah, yang penting sekarang dua-duanya berair.

Mungkin semua kadaver disini baru dimandiin dengan formalin, bau nya itu benar-benar pekat dan menyengat, seperti bau kadaver baru, maksudnya baru mandi dengan formalin.

Terpaksa, disepanjang pratikum akupun mengompensasi diriku dengan menghapus air mata berulang kali. Sekali-kali menutup mata. Duduk. Jongkok. Serta keluar untuk menghirup udara segar.

Katanya sih, sebaiknya kalau mau pratikum anatomi pakai google dan masker supaya lebih aman. Tanya kenapa??? Karena formalin merupakan zat yang keras banget. Tapi entah mengapa kita pratikumnya nggak pake apa-apa. Boro-boro masker ama google, aku malah megang-mengang kadavernya pake tanganku, PAKE TANGAN LANGSUNG. Emang sih, ini bukan pertama kalinya aku megang kadaver dengan tangan langsung, tapi efeknya nggak segini parah. Efeknya saat itu adalah:
1.hanya meninggalkan bau yang kurang mengenakkan di tanganku
2.membuat mataku sedikit perih, tapi setelah beberapa menit nggak kerasa lagi, kembali kepada keadaan semula
3.keriput-keriput pada tanganku hanya bertahan 1 hari, setalah itu nggak ada masalah lagi.

Tapi sekarang............ Efeknya sangat dasyat. Tanganku tetap keriput-keriput sampai 1 minggu setelah pratikum. Benar-benar suatu keadaan yang membuatku tidak nyaman. Nih lihat photonya.......



Gimana??? mengerikan kan???
Kebayang nggak gimana bentuk organ dalam kita jika terkena formalin???
Tangan ku diatas, udah ku cuci ampe bersih dan kejadiannya tetap seperti itu, BERBAHAYA....
Apalagi kalau organ dalam kita seperti lambung, usus dll berkontak terus menerus dengan fomalin, bisa dibayangkan gimana rusaknya organ dalam kita?

Oke, disini aku hanya ingin menyampaikan betapa berbahayanya formalin. Jangan sampai zat yang berbahaya ini disalah gunakan untuk hal-hal yang tidak sepatutnya. Seperti mencampurnya dengan bahan makanan sebagai bahan pengawet dan agar makanan terlihat bagus, sehingga biaya produksi bisa ditekan dan biaya penjualan jadi meningkat. Yang akumulasi akhirnya in come meningkat. Nauzubillah minzalik.........

Oke, ini ada ulasan singkat tentang formalin yang saya unduh dari http://www.indosiar.com/ragam . Silahkan baca dan ambil manfaatnya..............

Formalin sendiri sebenarnya merupakan salah satu zat disinfektan efektif yang digunakan produsen obat serangga untuk membunuh kuman dan bakteri. Karena kekhasannya itu, bahkan dipergunakan kepada mayat untuk tujuan mengawetkan oleh kebanyakan manusia.
Formalin berasal dari larutan formaldehid (Nama dagang formalin) yang dicampur air dengan perbandingan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram.
Metanol yang yang terkandung, berfungsi sebagai stabilisator, mempunyai cara yang unik dalam sifatnya sebagai isinfektan. Formaldehida membunuh bakteri dengan membuat jaringan dalam bakteri dehidrasi (kekurangan air), sehingga sel bakteri akan ke-ring dan membentuk lapisan baru di permukaan.
Itu artinya, tidak saja membunuh bakteri, formalin juga membentuk lapisan baru yang melindungi lapisan di bawahnya, supaya tahan terhadap serangan bakteri lain. Bila disinfektan lainnya, seperti tetracycline, amikacin, baytril, mendeaktifasikan serangan bakteri dengan cara membunuh dan tidak bereaksi dengan bahan yang dilindungi, maka formaldehida akan bereaksi secara kimiawi dan tetap ada di dalam materi tersebut untuk melindungi dari serangan berikutnya.
Produk Berformalin
Keberadaan formaldehida sendiri kemudian di ditemukan dalam berbagai macam produk. Formaldehida juga ditemukan pada asap rokok dan udara yang tercemar asap kendaraan bermotor. Selain itu bisa didapat juga pada produk-produk termasuk antiseptik, obat, cairan pencuci piring, pelembut cucian, perawatan sepatu, pembersih karpet, dan bahan adhesif. Formaldehida juga ada dalam kayu lapis terutama bila masih baru. Kadar formaldehida akan turun seiring berjalannya waktu.
Secara natural formaldehida sudah terkandung dalam bahan makanan mentah dalam kisaran 1 mg per kg hingga 90 mg per kg. Selain dikenal sebagai formalin, nama dagang formaldehida sendiri sangat beragam, di antaranya ivalon, quaternium-15, lysoform, formalith, BVF, metylene oxide, morbicid, formol, superlsoform dan lain-lain. Sementara quaternium-15 bisa ditemukan di hampir semua jenis produk perawatan.
Sebut saja sampoo bayi, deodoran, parfum, cat rambut, ciran penyegar mulut dan pasta gigi. Jadi jangan heran bila formalin merupakan bahan yang biasa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Sekarang, sejauh mana kadar toleransi pemakaian bahan kimia untuk berbagai produk, terutama produk kebutuhan rumah tangga?
Suatu bahan kimia dikatakan beracun bila berada di atas ambang batas yang diperbolehkan. American Conference of Governmental and Industrial Hygienists (ACGIH) menetapkan ambang batas (Threshold Limit Value/TLV) untuk formaldehida adalah 0,4 ppm. Sementara National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) merekomendasikan paparan limit untuk para pekerja adalah 0,016 ppm selama periode 8 jam, sedangkan untuk 15 menit 0,1 ppm.
Dalam International Programme on Chemical Safety (IPCS) disebutkan bahwa batas toleransi formaldehida yang dapat diterima tubuh dalam bentuk air minum adalah 0,1 mg per liter atau dalam satu hari asupan yang dibolehkan adalah 0,2 mg.
Sementara formalin yang boleh masuk ke tubuh dalam bentuk makanan untuk orang dewasa hanya 1,5 mg hingga 14 mg per hari.
Hampir semua jaringan di tubuh mempunyai kemampuan untuk memecah dan memetabolisme formaldehida. Salah satunya membentuk asam format dan dikeluarkan melalui urine. Formaldehida dapat dikeluarkan sebagai CO2 dari dalam tubuh. Tubuh juga diperkirakan bisa memetabolisme formaldehida bereaksi dengan DNA atau protein untuk membentuk molekul yang lebih besar sebagai bahan tambahan DNA atau protein tubuh.
Formaldehida tidak disimpan dalam jaringan lemak. NIOSH menyatakan formaldehida berbahaya bagi kesehatan jika kadarnya mencapai 20 ppm. Sedangkan dalam Material Safety Data Sheet (MSDS), formaldehida dicurigai memiliki sifat menjurus kepada pembentukan sel kanker.
Ambang Batas
Kali ini BPOM melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum. Sedangkan pasta gigi merk Maxam asal Cina selain mengandung formalin juga mengandung bahan diethylene glycol.
Merujuk kepada peraturan menteri kesehatan no 722/Menkes /IX/1988 tanggal 22 September 1998, yang menyebut formalin termasuk bahan pengawet yang dilarang. Suatu bahan kimia dikatakan beracun bila berada di atas ambang batas yang diperbolehkan.
American Conference of Governmental and Industrial Hygienists (ACGIH) menetapkan ambang batas untuk formalin adalah 0,4 ppm. Sementara National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) merekomendasikan paparan limit untuk para pekerja adalah 0,016 ppm selama periode delapan jam, sedangkan untuk 15 menit adalah 0,1 ppm.
Dalam International Programme on Chemical Safety (IPCS) disebutkan bahwa batas toleransi formalin yang dapat diterima tubuh dalam bentuk air minum adalah 0,1 mg per liter atau dalam satu hari asupan yang dibolehkan adalah 0,2 mg.
Berdasarkan informasi ini, sebaiknya Badan Pengawasan Obat dan Makanan menetapkan nilai ambang batas yang jelas, dan menjelaskan ke masyarakat mengenai kandungan formalin yang berbahaya bagi kesehatan. Bukan menarik barang dari perederan untuk muncul di kemudian hari.
Selain itu, perlu cara mendidik produsen atau pedagang mengenai tingkat bahaya dan risiko yang dihadapi. Dengan demikian masyarakat tidak panik dan menolak semua bahan yang diperkirakan mengandung formalin.
Sebab formalin secara alamiah sudah ada di alam. Dan formalin menjadi berbahaya tidak saja ketika bercampur makanan, tetapi juga dalam udara dan masuk melalui pernapasan maupun kulit manusia.

Fenomena Kini.........

Waduh, lagi buka-buka dasbor blog, eh nemu tulisan yang bagus dan cukup "menohok". Karena ingin membagi ke teman-teman semua yang setia mengunjungi blog ku atau bahkan hanya tersasar ke blog ku, jadi aku putuskan untuk mengopi paste tulisan yang berjudul "AKHI" ini. Oke, selamat membaca. Mudah-muahan kita dapat mengambil hikmah dari tulisan ini.

Akhi…

Bila kita sempatkan diri kita untuk membaca sejarah hidup para
pendahulu kita yang shalih mulai dari masa shahabat hingga para ulama
salafi, niscaya kita dapati akhlak, adab, dan ketegasan mereka yang
menakjubkan. ‘Kan kita jumpai pula indahnya
penjagaan diri mereka dari aib dan maksiat. Merekalah orang-orang yang
paling bersegera menjauhi maksiat. Bahkan, sangat menjauh dari sarana
dan sebab-sebab yang mendorong kepada perbuatan maksiat.


Bila kita membaca kehidupan anak-anak atau para remaja di masa
salaf, niscaya kita dapati mereka adalah darah-darah muda yang tampak
kecintaannya terhadap din, semangatnya dalam membela al-haq, dan sikap
bencinya kepada perbuatan dosa. Maka, kita dapati mereka di usia muda,
sudah memiliki hafalan Al-Qur’an, semangat yang besar untuk berjihad,
dan kecerdasan yang menakjubkan.
Sebaliknya, sungguh sangat sedih hati ini. Tidakkah kita merasakan
bahwa kaum muslimin saat ini terpuruk, terhina dan tidak berdaya di
hadapan orang-orang kafir, padahal jumlah kita banyak? Lihatlah diri
kita! Bandingkan diri kita dengan para pemuda di masa salaf! Akhi…
saya, antum, kita semua pernah bermasiat. Namun, sampai kapan kita
bermaksiat kepada-Nya?
.
Saya tidak mengharamkan antum berdakwah kepada wanita, karena Nabi pun berdakwah kepada wanita!
Saya pun tidak mengharamkan muslim atau muslimah memanfaatkan facebook, karena untuk mengharamkan sesuatu membutuhkan dalil.
Siapa yang melarangmu mendakwahi mereka akhi…?
Bahkan, dulu kumasih berprasangka baik padamu bahwa kau ‘kan dakwahi teman-teman lamamu, termasuk para wanita itu…
Namun, yang terjadi adalah sebagaimana yang kau tahu sendiri…
Tak perlu kutulis…
Karena kau pasti tahu sendiri…
.
Catat! Tak kubuka friendlist FB-mu karena aku tak mencari-cari aibmu…
Namun, tidakkah kau sadar bahwa FB itu sangat-sangat terbuka?
Hingga dirimu sendiri yang tak sadari…
Bahwa tingkah lakumu pada para akhwat itu,
Dapat dilihat kawan-kawanmu yang lain, termasuk diriku…
Yang inilah sebab yang mendorongku menorehkan pena dalam lembaran-lembaran ini…
Duh….
Betapa sering Allah menutupi aib seorang hamba…
Namun dirinyalah sendiri yang membongkar aibnya…
.
Ya Allah…
Kuadukan kesedihan hatiku ini hanya kepadaMu…
Hanya kepadaMulah kuserahkan hatiku…
Mudah-mudahan Kau mendengar doaku…
Dan Kau maafkan kesalahan kawan-kawanku itu…
Di samping ku terus berhadap agar Kau pun maafkan diriku…
.
Akhi…
Pernahkah kau baca firman Allah yang menyinggung “mata yang berkhianat”?
Baiklah, kita periksa kembali. Allah berfirman dalam surat Al-Mukmin: 19
يعلم خاينة الأعين
“Dia mengetahui (pandangan)mata yang berkhianat”
Nah,apakah yang dimaksud dengan mata yang berkhianat itu?
Akhi, sesungguhnya Al-Qur’an itu turun di masa para shahabat. Shahabat
Nabilah yang paling mengerti makna Al-Qur’an karena mereka hidup
bersama Nabi, langsung mendapat bimbingan dan pengarahan Nabi. Maka,
kini kan kubawakan tafsir Ibnu Abbas, sebagai hadiahku untukmu.
Akhi ingat kan siapa Ibnu Abbas? Na’am! Dia adalah ahli tafsir dari
kalangan shahabat Nabi. Kudapatkan tafsir ini dari Abul Faraj Al-Jauzy
(Ibnul Jauzy), dalam kitab beliau,ذم الهوى. Ibnu Abbas berkata
الرجل
يكون في القوم فتمر بهم المرأة فيريهم أنه يغض بصره عنها فإن رأى منهم
غفلة نظر إليها فإن خاف أن يفطنوا إليه غض بصره وقد اطلع الله عز وجل من
قلبه أنه يود أنه نظر إلى عورتها
“Seseorang berada di tengah banyak orang lalu seorang wanita melintasi mereka. Maka, ia memperlihatkan kepada kawan-kawannya bahwa IA MENAHAN PANDANGANNYA DARI WANITA TERSEBUT. Jika ia melihat mereka lengah, ia pandangi wanita tersebut. Dan jika ia khawatir kawan-kawannya memergokinya, ia menahan pandangannya. Padahal, Allah ‘azza wa jalla mengetahui isi hatinya bahwa ia ingin melihat aurat wanita tersebut .”
.
Camkan itu akhi…!
Kita sudah lama mengenal Islam…
Kita sudah lama ngaji…
Apakah seseorang yang sudah lama ngaji pantas seperti itu?
Inginkah akhi dikenal manusia sebagai pemuda yang shalih…
Yang senantisa menundukkan pandangan di alam nyata…
Namun kau berkhianat dengan matamu…
Kau tipu kawan-kawanmu yang berprasangka baik kepadamu…
Tidakkah ‘kau malu kepada Allah…
Yang melihatmu di kala tiada orang lain di sisimu selain laptopmu, komputer, atau HP-mu?
Yang dengan laptopmu kau bisa pandangi wanita sesuka hatimu…?
Yang komputermu kau bisa sapai mereka sepuasmu..?
Yang HP-mu kau bisa berbincang-bincang dengan mereka sekehendakmu…?
..
Akhi…
Janganlah ‘kau marah padaku…
Marahlah pada Ibnu Abbas jika kau mau…
Karena dialah yang menjelaskan arti mata khianat kepadaku…
.

Akhi…
Jika kau malu bermaksiat di hadapan kawan-kawanmu, apalagi di hadapan para wanita itu…
Ketahuilah bahwa
قلة حيائك ممن على اليمين وعلى الشمال وأنت على الذنب أعظم من الذنب
“Sedikitnya
rasa malumu terhadap siapa yang berada di sebelah kanan dan sebelah
kirimu, saat kamu melakukan dosa, itu lebih besar daripada dosa itu
sendiri!”
Eits… sebentar akhi, jangan marah dulu. Itu di atas bukan ucapan
saya, tetapi ucapan Ibnu Abbas! Silakan lihat di ذم الهوى halaman 181.
.
Akhi…
Apakah engkau masih sempat-sempanya tertawa, melempar senyum pada akhwat itu, meski sebatas:
simbol ^__^
atau kata-kata: xii…xiii..xii..,
atau: hiks..hiks…hiks…,
atau:hiii.. hi..hi..,
atau: ha..ha..ha…,
atau: so sweet ukhti…,
atau sejenisnya yang kau tulis di wall-wall atau ruang komentar Facebook para akhwat itu!
Maka, Ketahuilah bahwa
وضحكك وأنت لا تدري ما الله صانع بك أعظم من الذنب
“Tertawa saat kamu tidak tahu apa yang akan Allah perbuat terhadapmu, ITU LEBIH BESAR DARIPADA DOSA ITU SENDIRI!”
dan juga
وفرحك بالذنب إذا ظفرت به أعظم من الذنب
“Kegembiraanmu dengan dosa ketika kamu melakukannya, ITU LEBIH BESAR DARIPADA DOSA ITU SENDIRI”
Afwan akhi jika antum mulai emosi (semoga tidak). Jangan lihat saya karena dua kalimat di atas bukan ucapan saya, tetapi ucapan Ibnu Abbas pula, afwan.
.
Akhi…
Kalau antum masih bermudah-mudahan dalam berfacebook ria dengan para wanita itu,
Ketahuilah bahwa antum adalah pengecut!
Karena kalau kau berani, kau kan temui ayahnya dan kau pinang dirinya…
Kalaupun hartamu tidak mendorongmu untuk itu…
Kau tetap pengecut karena kau hanya “tunjukkan perhatian”…
Sementara kau tidak berani “maju melangkah”…
Jika kau mampu tahan pandanganmu dari “bunga-bunga” facebook itu, barulah kau ini seorang pemberani!
Sabar dulu akhi, jangan marah dulu. Siapa saya? Saya ini masih
sama-sama belajar seperti antum, atau malah saya masih tergolong anak “baru ngaji”. Namun, mohon jikalau akhi menolak ucapan saya, perhatikanlah untaian kata yang dikutip Ibnul Jauzi di bawah ini..
ليس الشجاع الذي يحمي مطيته … يوم النزال ونار الحرب تشتعل
>لكن فتى غض طرفا أو ثنى بصرا … عن الحرام فذاك الفارس البطل
Pemberani bukanlah orang yang melindungi tunggangannya
Pada saat peperangan, ketika api berkobar
Akan tetapi, pemuda yang menahan padangannya dari yang diharamkan…
Itulah prajurit yang ksatria!

Akhi…
Sekali lagi, kalau kau tersinggung dengan ucapanku.. Mohon janganlah
kau lihat siapa saya, kawanmu ini. Saya tidak ada apa-apanya. Namun,
sekali lagi, kumohon lihatlah siapa orang yang perkataannya kuhadirkan
padamu. Salaf memberi nasehat kepada kita dengan untaian katanya di
bawah ini:
فتفهم
يا أخي ما أوصيك به إنما بصرك نعمة من الله عليك فلا تعصه بنعمه وعامله
بغضه عن الحرام تربح واحذر أن تكون العقوبة سلب تلك النعمة وكل زمن الجهاد
في الغض لخطة فإن فعلت نلت الخير الجزيل وسلمت من الشر الطويل
“Pahamilah wahai saudaraku apa yang aku pesankan kepadamu…
Penglihatanmu tidak lain adalah nikmat dari Allah atasmu…
Janganlah mendurhakai- Nya dengan menggunakan nikmat-Nya….
Perlakukanlah penglihatan tersebut dengan menahannya dari yang haram,
Maka kamu beruntung.
Jangan sampai engkau mendapat sangsi berupa hilangnya kenikmatan itu.
Waktu berjihad untuk menahan pandangan adalah sejenak.
Jika kau melakukannya, kau ‘kan dapatkan kebaikan yang banyak,
dan selamat dari keburukan yang panjang.”
[lihat ذم الهوى , karya أبو الفرج عبد الرحمن بن أبي الحسن الجوزي, hal. 143 ]
Akhi…
Sekali lagi, demi Allah, saya tidak melarangmu untuk berdakwah,
termasuk dakwah kepada wanita. Sudah kuterangkan di atas bahwa Nabi pun
berdakwah kepada wanita.
Namun, wahai akhi…
Antum memiliki kewajiban yang besar sebelum antum berdakwah, yaitu
ilmu! Sudahkah kita berdakwah dengan ilmu? Akhi ini kutujukan pula
untuk diriku: Manakah waktu yang lebih banyak kita habiskan? Mendakwahi wanita itu, atau waktu kita dalam mengikuti majelis ilmu? Silakan kita jawab sendiri.
.
Akhi…
Laki-laki memang tidak dilarang bahkan bisa diwajibkan mendakwahi wanita, sebagaimana yang Nabi dan para shahabat lakukan…
Namun, mendakwahi mereka tidak harus lewat facebook kan? Antum bisa
membuat blog/webiste yang dari situ antum bisa menulis risalah. Antum
bahkan bisa berbicara di alam nyata jika diperlukan, selama tidak ada
khalwat. Namun, tidakkah kita ingat bahwa para shahabat menimba ilmu
dari istri Nabi tidak berhadapan langsung, tetapi di balik tabir?
Jika ingin berdakwah, antum bisa menukilkan artikel bermanfaat,
lalau kau cantumkan di facebookmu.. Antum juga bisa membuat page, atau
grup yang dengannya kau bisa kirimkan artikel kepada kaum muslimin atau
muslimah sehingga bisa membaca nasehatmu. Itu saja! Lalu kau log-out
dari FB. Selesai kan? TANPA KITA HARUS MELIHAT-LIHAT LAWAN JENIS dan
berbincang-bincang dengannya.
Akhi… di saat antum akan mendakwahi wanita, di saat itu pula antum
harus menjaga diri antum untuk jauh.. menjauh sejauh-jauhnya dari pintu
fitnah!
Tidak ingatkah akhi bahwa para shahabat ketika ingin menimba ilmu kepada para istri nabi, mereka lakukan di balik tabir? Di balik tabir akhi…! Bukan melihat wajah-wajah wanita yang kau add di facebookmu itu!
.

Akhi…
Jangan kau anggap ini kaku. Kalau akhi tidak percaya. Silakan
periksa sendiri. Demi Allah, silakan periksa sendiri para akhwat
teman-teman lama antum ketika di SLTP / SMU dulu, termasuk di kampusmu
yang kau add di FB-mu.
Berapa di antara mereka yang menerima nasehatmu dalam praktik yang nyata?
Hingga para akhwat tersebut memakai hijabnya…
Menutupi wajahnya dari pandanganmu…
Meninggalkan maksiat-maksiat karena menrima nasehatmu..
Atau akhwat-akhwat itu hanya katakan,
“Subhanallah akhi…,
bagus sekali nasehatnya….,
izin share ya….
Saya di-tag dong…
Kok ana tidak di-tag akhi…?
Makasih ya bang telah di-tag…
Jangan bosan-bosan nasehatin ana…”


Bah! Jangan terburu-buru kau biarkan hatimu berbunga-bunga dengan kata-kata di atas akhi, karena
و خلق الإنسان ضعيفا
“Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah”
(Q.S. An-Nisa’: 28)

maka ingatlah bahwa jika akhwat itu bisa berkata-kata lembut kepadamu, padahal dia bukan istrimu, tentu dia pun akan bersikap demikian pada laki-laki lain, selain dirimu!
أفق يا فؤادي من غرامك واستمع … مقالة محزون عليك شفيق
>علقت فتاة قلبها متعلق … بغيرك فاستوثقت غير وثيق
Sadarlah wahai hati dari kasmaranmu, dan dengarkan!
Ucapan kesedihan dan kasihan kepadamu…
Kamu terpikat dengan gadis yang hatinya terpikat dengan selainmu!
.

Akhi….
Sebelum kau terpukau dengan gaya bahasa para akhwat itu, ingatlah bahwa Nabi memberikan peringatan kepada kita
ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء
”Aku tidak meninggalkan sepeninggalku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki ketimbang wanita”
[ H.R Bukhari dan Muslim ]
.
Akhi…
Apakah kau tidak merasakan kesedihan sebagaimana yang kurasakan?
Akhi… Bagaimana mata ini tidak mengalir di saat kita baca pesan istri
Nabi, Aisyah, berkata,
لو أن رسول الله صلى الله عليه وسلم رأى ما أحدث النساء اليوم لنهاهن عن الخروج أو حرم عليهن الخروج
“Seandainya Rasulullah melihat apa yang diperbuat kaum wanita pada hari ini, niscaya beliau melarang mereka keluar rumah atau mengharamkan mereka keluar rumah”
[lihat beserta sanadnya di ذم الهوى , karya أبو الفرج عبد الرحمن بن أبي الحسن الجوزي, hal. 154][1]
Ya... Allah, ‘afallahu ‘anhunna…
.
Akhi… Kapan Aisyah (radhiyallahu ‘anha) mengatakan demikian? Kapan…? Kapan…? Lebih dari seribu tahun yang lalu, akhi, di saat Islam masih di puncak kejayaannya, di saat para shahabat yang menerima langsung pengajaran nabi masih hidup.
.
Duhai Ibunda, Aisyah….
Kau katakan demikian…
di kala Nabi belum lama wafat meninggalkan dirimu…
di kala para shahabat terbaik masih hidup di antaramu..
Kau katakan demikian…
di kala para wanita masih tutupi dirinya dengan hijab kemuliaan
Aku tahu tak tahu apa yang ‘kan kau katakan…
Jika kau hidup di masa kami…
Di saat kami tenggelam dalam kotornya dunia…
Di saat manusia menghiasi dirinya dengan tipisnya rasa malu…
Di saat kaum wanita ceburkan dirinya dalam alam tabu…
.
Maka, demikian pula Engkau wahai saudariku muslimah! Jikalau tulisan
ini sampai kepadamu, mengapa tidak kau katakan kepada kami, para
laki-laki, suatu ucapan yangkami justru bangga mendengarnya jika kau ucapkan:
إليك عني! إليك عني! … فلست منك و لست مني
Menjauhlah kau dariku…! Menjauhlah kau dariku…!
Karna aku bukan milikmu…
Dan kau pun bukan bagian dari ku…
Ya ukhti…
Mengapa mau add, atau kau terima permintaan pertemanan facebook dengan para laki-laki, sementara ia bukan milikmu?
Belumkah kau ketahui tahu bahwa
إن الرجال الناظرين إلى النساء
مثل السباع تطوف باللحمان
إن لم تصن تلك اللحوم أسودها
أكلت بلا عوض و لا أثمان
Laki-laki ketika melihat wanita…
Seperti bintang buas ketika melihat daging…
Jika daging-daging itu tidak disimpan dengan rapi…
Ia ‘kan dibabat tanpa konpensasi apapun dan tanpa harga…
.
Ya ukhti…
Belumkah sampai kepadamu pesan Nabi kita?
يا معشر النساء تصدقن وأكثرن الاستغفار فإني رأيتكن أكثر أهل النار
“Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian dan perbanyaklah istighfar! Sesungguhnya aku melihat kalian sebagai penghuni mayoritas di neraka.
(H.R. Muslim: 132)
Wahai ukhti…
Tidakkah kau ingat bahwa kau pun diperintah untuk menahan pandanganmu?
وقل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن ويحفظن فروجهن ولا يبدين زينتهن إلا ما ظهر منها وليضربن بخمرهن على جيوبهن
>“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka! Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka! Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka!”
(Q.S. An-Nuur: 31)
—bersambung—
Ahad, 14/11/1430 – 1 November 2009
Ba’da shuhuh yang cerah di Masjid Al-‘Ashri,
Menjelang dimulainya kajian kitab Al-Irsyad ila Shahihil I’tiqad
.
CATATAN KAKI:

[1] Terdapat riwayat dari Aisyah yang mirip dengan atsar di atas, yaitu dalam shahih Muslim (cetakan دار إحياء التراث العربي – بيروت Juz I, hal. 445, hadits nomor 144):

عن عمرة بنت عبدالرحمن أنها سمعت عائشة زوج النبي صلى الله عليه وسلم تقول
>: لو أن رسول الله صلى الله عليه وسلم رأى
>ما أحدث النساء لمنعهن المسجد كما منعت نساء بني إسرائيل قال فقلت لعمرة
>أنساء بني إسرائيل منعن المسجد ؟ قالت نعم
lihat pula lafadz ini dalam :
1. Musnad Ahmad bin Hambal (cetakan مؤسسة قرطبة – القاهرة ) Juz VI, hal. 193, hadits nomor 25.651
2. Musnad Ishaq bin Rahwiyah (cetakan مكتبة الإيمان – المدينة المنورة), Juz II, hal. 148, hadits nomor 639; dan Juz II, hal.. 426, hadits nomor 897.

Sumber: http://aryandie.blogspot.com/2010/01/akhi.html

Gimana? Benarkah itu yang terjadi pada kita? Tanyakanlah pada hati nurani kita.
Mudah2an kita bisa terhindar dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia. Dan jika itu telah terjadi pada diri kita, tak ada kata terlambat untuk minta ampun dan tobat. "sesuatu itu akan indah pada waktunya"

Jumat, 15 Januari 2010

Menurut "SAYA" ~_~



Sekarang hari Jum'at tanggal 15 Januari 2010, pukul 11:39. Beberapa menit yang lalu AKU baru selesai tutorial.

Ya, tutorial............
Kalau berbicara tentang tutorial, maka yang terbayang oleh KU adalah suatu diskusi yang membahas beberapa LO yang sudah ditentukan beberapa hari yang lalu.
Ada kejadian dan kritik yang membangun untuk KU di tutorial tentang "SAYA" dari tutor KU.

Ya, mungkin jiwa ke AKUan KU sangat lah tinggi. Maaf teman-teman, AKU tidak bermaksud apa-apa. AKU juga bukan siapa-siapa. AKU bukan lah seorang ahli atau pakar. Mungkin memang salahKU mengatakan "SAYA", ya mengatakan kata-kata "MENURUT SAYA".

AKU yakin, semua teman-teman 1A mengerti maksud KU. AKU tanpa sadar mengatakan kata-kata itu. Kata-kata "MENURUT SAYA". Apakah kata-kata itu seolah-olah memperlihatkan kalau AKU seorang ahli? Padahal bukan itulah maksud KU. AKU hanya ingin menyampaikan analisa / hasil pikiranKU dari buku yang KU baca. Ya, bisa saja analisa kita berbeda-beda walaupun buku yang kita baca sama.

Entahlah, mungkin AKU memang salah. Makasih buk atas kritikan nya. AKU harus berpikir positif. Ada hikmah dibalik ini semua. Oke, coba kita rincikan. Pertama, berarti tutor KU memperhatikanKU saat tutorial (Hore.... ^_^). Kedua, masih ada hal-hal yang bisa KUperbaiki untuk hari esok agar hidupKU lebih baik dan lebih baik lagi. Ketiga dan yang terakhir, JANGAN pernah lagi katakan "MENURUT SAYA", tapi ganti dengan "MENURUT BUKU YANG SAYA BACA". Oke.....???

Semangat.....Semangat.....Semangat......
Berbahagialah, ternyata masih banyak orang-orang yang memperhatikanMU. Lupakan dan jadilah manusia baru.

Saran untukMU:
-Jangan terlalu sensitif.
-Jangan pikirkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkan. Ini hal berat yang harus AKU lakukan, karena AKU selalu memikirkan hal-hal KECIL yang tak seharusnya AKU pikirkan, yang kan membuat AKU down dan depresi. Benar-benar suatu kebiasaan yang jelek.
-Jangan pernah berpikiran negatif. Karena hal-hal negetif berasal dari pikira yang negatif.

ALLAHU AKBAR 3x

Selasa, 05 Januari 2010

PUNKERs, We are Family….

Ya, H-1. Sekarang lagi krasak krusuk nyiapin ujian. Sampailah di slidenya Pak Adnil, NAPZA. Slide yang ditampilin sama persis dengan slide waktu blok 10 dan penjelasan Bapak pun tidak begitu berbeda alias mirip. Akhirnya aku berinisiatif untuk mengotak atik kembali tempat-tempat yang tak terjamah lagi (maksudnya lemari tempat aku nyimpan catatan kuliahku blok 10 dulu). Buku yang dicari-cari pun bertemu, sebuah binder lusuh yang sudah lama aku tinggalkan menyendiri di dalam lemari sepi (waduh, puitis kali). Sejak blok 10, aku nggak pernah menggunakan binder lagi (alasan: cukup ribet dan makan banyak biaya). Ku usap sampulnya yang sudah mulai menguning (atau emang warna covernya yang kuning ya???) dan ku buka lembar pertama binder tersebut.

Ya, inilah kebiasaanku, suka mengenang masa lalu jika melihat atau mengamati benda-benda (kenangan) masa lalu juga. Apalagi persis di sampul bagian dalam binder, terselip 2 photo-photo jadul. Saat aku masih merasakan mengenakan seragam. Saat dimana masih ada jadwal piket untuk membersihkan kelas. Saat dimana, jam kosong adalah jam yang ditunggu-tunggu. Saat dimana PUNKERs mulai tumbuh dan menghirup nyawanya.


Aku melihat photo saat pertama kali PUNKERs gotong royong, lagi dekor kelas karena ada lomba K5 dari OSIS. He….he….. Lucu. Ingin rasanya kembali ke masa-masa itu, walau ini hanya EGO belaka. Masa dimana ada tangis dan tawa. Masa dimana kita saling berbagi cerita, duka, lara dan bahagia. Ya, kita adalah keluarga.

PUNKERs, nama ini entah siapa yang petama kali memberikan, aku pun lupa. Tapi, nama ini begitu lekat dan dekat dengan kita. Begitu menyebut nama PUNKER ada sesuatu di dalam jiwa yang berkata “itu adalah kami dan kami adalah keluarga besar, PUNKER.


PUNKERs pun naik kelas, ia berubah menjadi SPATU PUNKER. Satu tahun bernama SPATU PUNKER kemudian berganti lagi menjadi DUPA PUNKER. Dan yang penting sekarang namamu masih PUNKER dan tetap PUNKER.

PUNKER, masih ingat nggak saat kita ngambil jatah sama-sama. Dua hari di tempat ni Pin dan dua hari di tempat Buk Nurjanah. Saat warung Ni Pin dan Buk Nurjanah hanya di isi oleh PUNKER. He…he… hal-hal yang sebenarnya sepele dan dulu kita sepelekan, sekarang ingin rasanya hal itu terulang lagi. Aneh, sejarah memang selalu dikenang dan dirindukan. Walau kita tahu itu mustahil akan terulang.

PUNKER, masih ingat nggak saat kita rame-rame ngambilin jambu Ni Pin? Jam yang seharusnya belajar sore, malah kita sabotase jadi jam makan rujak bersama. Nggak tanggung-tanggung, ampe minjam pisau ke Buk Boi segala.

PUNKER, masih ingat nggak saat kita naik bukit sitabur sama-sama? Saat itu, sebenarnya aku nggak yakin akan itu naik bukit itu. Ada beberapa alasan, diantaranya: sekarang jam belajar sore matematika, aku belum pernah naik bukit, belum izin orang tua dan nggak yakin apakah bukit itu bisa didaki atau tidak. Akhirnya, karena belajar sore nggak jadi dan “Demi Kebersamaan” kata mu, akhirnya aku ikut dan semua keluarga PUNKER ikut mendaki. Memang sesuatu pelaman yang mengesankan, tapi cukup membuatku “stress”. Di tengah jalan, ada kejadian aneh. Aku mengusulkan untuk balik dan tidak meneruskan perjalanan ke “Puncak sembilan”, begitulah teman-temanku memanggilnya. Berlandaskan kata “Demi Kebersamaan” tadi, maka ketua PUNKER memutuskan untuk turun, karena “jika satu turun, semua ikut turun”, katanya. Benarkah kita masih BERSAMA?


PUNKER, masih ingat nggak saat kita belajar bersama untuk persiapan UN? Ya, hari itu adalah hari-hari untuk belajar, belajar dan belajar. Semua anak-anak PUNKER punya 1 tekad yang sama yaitu LULUS UN. Alhamdulillah kita semua telah lulus UN sekarang.

PUNKER, masih ingat nggak saat kita berusaha untuk BOLOS belajar sore? Ya, karena kita lokal unggul, kita berusaha untuk bolos baik-baik. He…he…lucu, mana ada bolos baik-baik. Beberapa orang perwakilan PUNKER datang ke kantor dan merayu guru agar nggak belajar sore dengan konsekuensi ngerjain tugas di rumah.

PUNKER, masih ingat nggak saat kita ngerjain Buk Mega ketika beliau Ulang Tahun? Benar-benar suatu hal yang diluar dugaan. Kejadian yang membuat adrenalin meloncat-loncat. Nggak sangka kalau skenarionya bisa jadi seperti itu. Di perankan oleh orang-orang yang berbakat dan berpengalaman, akhirnya emosi pun tersulut dan Buk Mega sangat panik. Lari ke Kantor dan memanggil Pak Ai. Ini benar-benar diluar rencana kita. Buk Mega belum sadar juga kalau sedang kita kerjai. Satu sekolah heboh. Beberapa orang pun di utus untuk memujuk Buk Mega agar kembali ke kelas. Jujur, saat itu aku pun berkeringat dingin.

PUNKER, masih ingat nggak saat-saat dimana PUNKER sangat mencekam. Saat PUNKER menghebohkan sekolah. Sampai-sampai guru-guru bilang bahwa PUNKER emang lokal unggul di SEGALA BIDANG [Bidang (+) dan (-)]. Biarlah itu jadi sejarah yang bisa kita ambil hikmah dibaliknya.


PUNKER, masih ingat nggak saat kita latihan untuk nyiapin pergelaran. Butuh waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk melatih kekompakkan, kedisiplinan dan profesionalisme kita dalam menyukseskan acara ini. Walau ada hal-hal yang diluar rencana terjadi, karena 3 orang harus TC Olimpiade ke Padang. But, Show must go on.


PUNKER, masih ingat nggak saat kepribadian narsistik kita muncul? Begitu banyak dokumentasi yang kita buat dan menjadi kenangan saat kita sudah jauh meninggalkan masa itu.

PUNKER, sebenarnya masih banyak yang sudah kita lalui bersama dalam waktu lebih kurang 3 tahun ini. Banyak cerita suka dan cita, tapi cerita sedih dan duka pun ikut menghiasi perjalanan kita. Tak kan mungkin rasanya ku tulis semua kenangan-kenangan itu, biarlah sepenggal cerita ini membangunkan kenangan kita dan menyimpan erat di pusat memori kita.

PUNKER, satu harapan ku untuk mu. Aku ingin melihat semua anak-anak PUNKER sukses dunia akhirat. Mendapatkan apa yang dicita-citakan dan terwujudlah semua impian kita, Amien…

Tiga kata untuk PUNKER, WE ARE FAMILY ^_^