Rabu, 16 Desember 2009

SAAT MAYAT-MAYAT ITU MENGAJARIKU



Tubuh kaku itu, tetap kaku

Diam dengan semua kata-kata bisu

Saat kaki ini melangkah

Suasana mencekam itu tak berubah

Bagian-bagian tubuh yang tak berpenghuni

Berubah menjadi kata-kata yang mudah untuk diserapi

Tubuh kaku itu entah siapa

Tapi ia tak sia-sia…

Sengatan bau itu pedih pada mata

Memaksa diri untuk keluar tanpa suara

Tapi ia banyak guna

Hingga ku dapat ilmu tiada tara

Siapapun engkau…

Terima kasih…

Cadaver di Laboratorium Anatomi….

Senin, 07 Desember 2009

I WILL BE A SUCCESS PERSON…



Ya, malam ini aku menonton tentang orang-orang Indonesia yang sukses di luar negeri. Banyak sekali dan sangat mencengangkan. Mereka memberi inspirasi kepada ku. Lihatlah suatu hari nanti aku akan menjadi orang yang lebih sukses dari mereka. Sayangnya, meraka tak berada di Indonesia, mungkin karena kurangnya “penghargaan” pada mereka. Mereka orang Indonesia yang diberi “penghargaan lebih” oleh bangsa lain. Menyedihkan… Ketika ditanya, mau kah anda kembali ke Indonesia dan memajukan penelitian di Indonesia? Lama beliau tak menjawab. Walaupun belum sempat menjawab, aku bisa membaca bahasa verbalnya yang berat untuk mengatakan “Ya”.

Aku pun ingin belajar dan meniti karier di luar sana, di belahan bumi yang belum pernah ku tapaki. Mungkin tak semudah mengucapkannya, tapi aku yakin aku bisa. Lihatlah, suatu hari nanti akan ku buktikan pada semua. Mungkin banyak yang tak percaya, bahkan tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya. Aku yakin, Allah tak kan sia-sia.

Tenang Indonesiaku. Aku tak kan mengkhianati mu. Berdoalah, semoga Allah selalu melancarkan jalanku, hingga sampai pada akhir pengejaranku. Berdoalah Indonesiaku, semoga aku tak hilangkan akhirat karena dunia ku. Sekali lagi, berdoalah Indonesia ku… Agar hidupku seimbang… Selamat dunia akhirat…. Sukses dunia akhirat… Bahagia dunia akhirat…. Amien ya Rabb…

Itulah harapanku, mimpi terbesarku. Jangan pernah ragu untuk bermimpi, apalagi takut untuk bermimpi besar. Karena kesuksesan itu berasal dari sebuah mimpi yang awalnya dianggap “tak mungkin”….

Mulailah merangkai mimpi mu. Tuliskanlah, laksanakanlah dan dokumentasikanlah. Kemudian, tunggulah hasilnya dan yakinlah kamu akan tercengang melihat apa yang terjadi…

Pelajaran hari ini:
Beranilah bermimpi besar, karena hasil yang besar berawal dari mimpi yang besar…

Jumat, 04 Desember 2009

CINTA SEJATI… BALASLAH DENGAN DOA MU…

Tulisan ini ku sadur dari blog salah seorang seniorku (http://scriptamanentverbavolent.blogspot.com/2009/11/inspirasi-tulisan-dibawah.html). Jujur, aku sangat menyukai tulisan ini, karena itu aku menyadurnya dan menambahkan sedikit komentarku tentang tulisan ini. Coba simak dan ambil hikmah dari tulisan ini….

Biasanya anak-anak yg jauh dari orang tuanya merasa kangeen sekali dgn mamanya.

Lalu bagimana dgn papa?

Mungkin mama lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari. Tp taukah kamu jika papamu yg mengingatkannya utk menelfonmu?

Mgkn mama yg lebih sering mengajakmu bercerita,tp taukah kamu sepulangnya ia bekerja dgn wajah lelah ia selalu menanyakan kabarmu dari mama mu?

Waktu kecil..

Papa mengajari putri kecilnya bermain sepeda. Setelah dia mengganggap kamu bisa ia melepaskan roda bantu di sepedamu, saat itu mama menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka.tp ayah dgn yakin menatapmu mengayuh sepeda dgn pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa.

Saat kamu menangis meronta meminta boneka yg baru,mama menatapmu iba,tetapi ayah mengatakan dgn tegas "kita beli nanti,tapi tidak sekarang" karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dgn semua tuntutan yg selalu di penuhi.

Ketika kamu remaja

kamu mulai menuntut utk keluar malam. Lalu papa mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan "tidak".
Itu utk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yg berharga.
Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu.
Tp yg dtg mengetok pintu dan membujuk mu adalah mama.
Taukah kamu saat itu dia memejamkan matanya dan menahan diri,karena dia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tp lagi2 dia harus menjagamu.

Saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu, papa akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping atau mengintip saat kmu sdg brdua di ruang tamu. Tahukah kmu dia merasa cemburu?

Dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya. Ia duduk di ruang tamu menunggu mu pulang dgn sangat2 khawatir. Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut. Dia marah. Karena hal yg di takutinya akhirnya datang "putri kecilnya sudah tidak ada lg"

saat papa sedikit memaksamu utk menjd seorang dokter. Ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti. Tp toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah menjd seorang penulis.

Sampai saat papa harus melepasmu di bandara. Bahkan badannya terlalu kaku utk memelukmu. Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu. Dia ingin menangis seperti mama yg menangis dan memelukmu erat. Tp dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu berkata "jaga diri baik2". Agar kamu kuat utk pergi.

Saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yg mengerutkan kening adalah papa. Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dgn yg lain.

Ketika permintaanmu bukan lg sekedar meminta boneka baru, dan ia tau ia tidak bisa memberikan. Dia sangat ingin mengatakan "iya nak,nanti kita beli" dan saat kata2 yg keluar adalah "tidak bisa" dari bibirnya. Tahukah kamu ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum.

Saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya. Papa terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata "sudah di blg jgn minum air dingin!".berbeda dgn mama yg memperhatikanmu dgn lembut.
Ketahuilah saat itu ia benar2 khawatir dgn keadaanmu.

Dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah org pertama yg berdiri dan memberi tepuk tangan utk mu. Dia yg tersenyum bangga dan puas melihat "putri kecilnya yg tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati2 memberikan izin.karena ia tau laki2 itu yg nanti akan menggantikannya.

Dan saat papa melihat mu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yg di anggapnya pantas menggantikannya. Papa pergi kebelakang panggung,dan menangis "tugasku telah selesai dgn baik.putri kecilku yg lucu telah menjadi wanita yg cantik"

papa hanya bisa menunggu kedatangan mu dan cucu2nya sesekali utk menjenguknya. Dgn rambut yg telah memutih dan badan yg tak lagi kuat utk menjagamu dari bahaya.

Papa adalah sosok yg harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat utk tdk menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Papa jg orang pertama yg selalu yakin bahwa "kamu bisa" dalam hal apapun.

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih syg seorang papa hingga tugasnya selesai.kmu adalah salah satu org yg beruntung. Karna papa adalah sosok superhero yg hebat..

Saat membaca baris demi baris, tak terasa air mataku pun meleleh. Seperti gunung es yang semula berdiri gagah, perlahan-lahan mulai mencair karena terpapar sinar matahari musim panas. Terbayang kedua orang tua ku yang membesarkan ku sejak kecil, terbayang beliau yang nun jauh disana. Terbayang tubuhnya yang mulai renta dan keriput termakan usia. Terbayang juga masa-masa kecil yang bahagia dan penuh canda serta penuh jerit tangis karena aku kena hukum oleh papa.

Walau iya seorang pria, tapi papa mengasuhku waktu aku kecil, membawaku ke tokonya yg ada di pasar. Waktu makan siang tiba, aku pun disuapi dengan lauk abon kesukaan putri kecilnya. Ya, itulah lauk ku sehari-hari kalau makan siang di pasar. Saat azan ashar berkumandang, beliau dengan sigap menurunkan baskom untuk mandi, mengisinya dengan air dan menyabuni putri kecilnya. Begitulah, sepanjang hari aku selalu di pasar, dari pagi sampai sore.

Sekarang, setelah aku di rantau orang, sepertinya setiap saat iya ingin menelpon ku atau menyuruhku untuk pulang kampung sekedar untuk mengisi akhir pekan, sabtu minggu. Ku lihat guratan senangnya saat aku mematuhi perintahnya untuk tak kuliah di Pulau Jawa. Sekarang aku tau, kenapa beliau begitu bersekukuh untuk melakukan hal itu, karena beliau mencemaskanku, putri kecilnya yang telah tumbuh dewasa. Awalnya aku sempat tak terima, seakan tak bisa mengembangkan potensiku dibelahan Indonesia lain, hanya seperti katak dalam tempurung. Tapi sekarang aku sadar, inilah cinta yang tiada tara….

I love you Dad, I love you Mom. Dedikasikanlah cintamu kepada kedua orang tua.

Tiba-tiba aku teringat nasyid Alveoli yang berjudul “Yang tak terhingga”

Ingatkah Ibu
ketika dulu melahirkan dirimu
Ingatkah ayah
mencari nafkah dengan bersusah payah

Tak kan sanggup kau balas jasa-jasanya
walau kau berikan dunia
kasih sayangnya lebihi intan permata
pengorbanan tak terhingga

bayangkan ibu membesarkan mu
dan merawat dirimu
bayangkan ayah kasih tercurah
agar kau hidup terarah

Tak kan sanggup kau balas jasa-jasanya
walau kau berikan dunia
kasih sayangnya lebihi intan permata
pengorbanan tak terhingga

Doa dari dirimu
limpahan rahmat dan ampunan Nya bagi mereka
bakti dirimu curahkan padanya
bahagiakan mereka, selamanya....

MENANGIS….


Ya…., ini waktu ku untuk menangis. Aku tak bisa lagi berpura-pura tegar seperti ini. Pahamilah saudaraku, aku ini rapuh. Aku bukan bermaksud untuk selalu dipahami, tapi hanya memintamu untuk meluangkan waktu, sedikit saja……., untuk bisa mengerti bagaimana aku sebenarnya.

Mungkin kau selalu menganggapku tegar, tanpa masalah dan selalu ceria. Tau kah kau, aku sekarang hanya ingin menangis. Menangis….mengangis…. dan menangis…. Bolehkan kau memberiku waktu untuk menangis, saudaraku. Amanah ini begitu terasa berat dipundakku, atau apakah aku yang terlalu manja untuk memikul amanah ringan ini???

Bulir-bulir air mata itu dengan spontan membanjiri pipiku, tanpa komando dia telah membuat alur-alur anak sungai yang tak terbendung. Ya, biarkanlah sebentar mata itu berair. Agar dia sadar akan penciptaannya. Agar dia sadar tentang siapa dia sebenarnya. Agar dia sadar akan kebesaran Sang Pencipta dan kebenaran janji-janji Nya.

Maka, biarkanlah aku menangis….

Dan aku pun akan membiarkan mu menangis dan selalu setia untuk menyeka air matamu…

Teruntuk, Saudara-saudaraku seiman….

Pelajaran hari ini:
Cobalah pahami saudara mu, jangan selalu menuntut untuk dipahami.

Kamis, 03 Desember 2009

I want....,But I can't....

Aduh, dah lama banget rasanya ngak up date "Blog". Saat buka blog di wireles kampus, terlena dengan membaca blog2 teman yang lain (Mel, you have talent to be a writer sis....). Akhirnya waktu yang tak seberapa, dihabiskan dengan kegiatan yang tak seberapa pula.

Kali ini pun begitu, melihat tulisan2 teman2 yang memberi inspirasi dan dan menjadi terinspirasi. Akhirnya aku tak tahan juga untuk menuliskan sedikit kata2 pada lembaran lusuh blog ku ini. Walau sebenarnya aku sedang negtik tulisan untuk Broca edisi bulan ini.

Suatu hari aku pernah berpikir, adakah suatu saat nanti suatu alat seperti Mp3 atau Mp4 yang bisa merekam gelombang2 elektronik dari otak, sehinga tanpa mengeluarkan sepatah kata pun kita sudah merekam apa yang kita pikirkan. Banyak sekali rasanya yang pantas untuk ku tulis di blog ini, yang membangkitkan semangat belajar dan cinta kepada Mu, berharap semangat itu dapat merambat kepada pembaca yang tak sengaja nyasar ke blog ku.... He...he...

Sayangnya, aku tak punya waktu (alasan klasik) atau emang aku yang selalu mengambing hitamkan waktu dalam hal ini, entahlah aku juga tidak tau. Saat hantaran2 impuls itu mengebu2, layar komputer sedang tidak bersamaku. Jadilah dia tersalurkan hanya dalam alam gelombang eletronik otakku yang berumur tak begitu panjang. Hilang bersama hembusan nafasku.

Ya, mudah2 ada alat yang ampu merekam gelombang otak, trus langsung ditranslet kedalam bahasa normal atau bentuk tulisan biasa, trus bisa di colok kabel data and langsung copy paste ke komputer, he...he... enaknya. (Maunya tuh....)

Tiba-tiba ada suara...

Kan ada notebook buk???
Bisa dibawa kemana2 n bisa nulis d mana2?

Iya, aku juga dah coba Notebook tapi ngak berhasil, bahkan aku dah pake notepad di HP, tapi ngetiknya terbatas hanya nyampe 512 kata, kan nggak asyik.

Pelajaran hari ini:
Manage your schadule and make skala prioritas