Assalamualaikum Wr. Wb.
Sudah cukup lama...lama...lama...
Saya tidak menengok dan memperbaharui isi blog saya ini. Banyak alasan yang
mungkin bisa memicu keadaan tersebut, salah satunya status baru saya yang sudah
berubah menjadi ibu-muda-baru.
Oke, karena suatu triger
tertentu, akhirnya saya memutuskan untuk "menghidupkan" blog saya
lagi. Semoga bisa memberikan manfaat bagi orang-orang yang membacanya. Serta
bisa memicu dan mendorong saya untuk terus belajar-membaca-menulis sehingga
bisa sharing dengan teman-teman diseluruh belahan bumi Allah ini.
"Sesungguhnya Allah lebih
mengetahui apa yang terbaik untuk kita"
"Salah satu amalan yang takkan
terputus nantinya adalah ilmu yang bermanfaat". Semoga ini bisa dimasukan dalam
golongan amalan yang takkan terputus. Aamiin…
Ok, lanjuuttt..... Cukup sekian
prolog nya. Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi cerita tentang
IMUNISASI. Banyak para ibu-ibu muda seperti saya ini yang masih ragu dengan
imunisasi, apalagi setelah kejadian vaksin palsu yang benar-benar menyentak
kalangan kesehatan di Negara Indonesia ini. Bagaimana kesudahan kasusnya???
Saya juga nga tau persis, kayanya nga setenar kasus kopi sianida dan kasus
penistaan agama. Ok, skip.... Eh, sebentar... Barusan ada kata imunisasi dan
juga vaksin, sebenarnya apasih bedanya? Apakah sama imunisasi dengan vaksinasi?
Sebagai seorang ibu-ibu muda yang
baru punya 1 orang anak, kadang bertanya-tanya dalam hati..."Aman nga
sih imunisasi? Kok ada anak tetangga yang udah imunisasi campak, tapi tetap kena
campak ya? Berarti sama aja donk imunisasi dan nga imunisasi, sama-sama bisa
sakit" Begitulah sedikit suara
hati ibu-ibu muda yang galau dengan masalah imunisasi ini. Dan nga jarang juga
para ibu-ibu mudah lebih senang bertanya pada om google ketimbang "ahlinya".
Masalah imunisasi ini nga hanya
menjadi pertanyaan bagi para mahmud (red-mamah2 muda), tapi juga menjadi
pertanyaan bagi calon pengantin. Yang udah jadi mahmud pasti familiar dengan
istilah suntik catin donk. Yup, udah beberapa calon pengantin yang bertanya
kepada saya tentang keamanan dan kegunaan suntik catin. Banyak isue yang
berkembang dimasyarakat kalau suntik catin sama dengan suntik kb, sehingga para
calon pengantin yang menjalani suntik catin sebelum menikah akan susah punya
anak. Hmmm.... Bener nga? Para mahmud2 juga pernah ragu mau suntik catin kaann?
Tapi, sebenarnya apasih suntik catin itu? Insyallah, kita akan sharing di
postingan kali ini. Semoga bermanfaat.
IMUNISASI
By: dr. Priska
Natalia
APA ITU IMUNISASI…
Imunisasi berasal dari kata Imun yang berarti kebal atau
resisten. Menurut Depkes RI tahun 2005, Imunisasi
adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan.
Imunisasi berarti suatu proses memunculkan sistem kekebalan
tubuh untuk melawan penyakit tertentu.1 Imunisasi menginduksi agar
terbentuk imunitas / kekebalan tubuh dengan berbagai cara, baik aktif ataupun
pasif.
Bagan 1. Pembagian
Imunisasi
Berdasarkan
bagan diatas, Imunisasi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. 1. Imunisasi Pasif
2. 2. Imunisasi Aktif
Imunisasi Pasif yaitu proses mendapatkan kekebalan
tubuh dengan langsung memasukan Antibodi kedalam tubuh. Imunisasi pasif hanya
bertahan beberapa bulan saja. Tujuan imunisasi pasif ini adalah untuk mencegah
dan menghilangkan efek dari infeksi atau toksin (racun) penyebab suatu
penyakit. Imunisasi pasif juga didapat melalui antibodi ibu saat dalam
kandungan melalui plasenta. Imunitas ini dapat melindungi bayi pada usia 1
bulan kehidupan dan berkurang jumlahnya sampai usia 1 tahun.1
Indikasi utama pemberian imunisasi pasif, yaitu:1
1. 1. Anak-anak dengan immunodefisiensi
(daya tahan tubuh rendah) yang memiliki kesulitan dalam membentuk antibodi.
2. 2. Seseorang yang terkena penyakit
infeksi atau seseorang yang memiliki resiko untuk terkena penyakit infeksi
dimana mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk membentuk antibodi dari
respon pemberian vaksin. Seperti pada kasus pemberian ATS (Anti Tetanus Serum)
pada orang yang tertusuk paku berkarat, atau suntik meningitis bagi jemaah haji
atau umbroh yang pergi ke Mekah.
3. 3. Seseorang dengan penyakit infeksi
dimana pemberian imunisasi pasif merupakan salah satu pengobatan spesifik untuk
penyakit tersebut. Contohnya pasien yang sudah didiagnosis Tetanus salah satu
pengobatannya adalah dengan pemberian ATS atau Tetagam dengan dosis tertentu.
Imunisasi Aktif yaitu proses mendapatkan kekebalan
tubuh dengan memasukkan organisme (Antigen) baik keseluruhan ataupun hanya
bagian dari orgenisme tersebut untuk menstimulasi/merangsang pembentukan sistem
imun (Antibodi).
Beberapa bahan yang digunakan pada imunisasi aktif:1
a. 1. Mikroorganisme yang dimatikan
(seluruh bagian tubuhnya), contohnya: imunisasi polio dan hepatitis A.
b. 2. Bagian tertentu dari mikroorganisme,
contohnya: imunisasi pertusis, HPV, dan Hepatitis B.
c. 3. Kapsul polisakarida dari
mikroorganisme, contohnya: Pneumokokal dan meningokokal.
d. 4. Mikroorganisme yang dilemahkan,
contohnya: campak/measles, gondongan/mumps, cacar/varisela, rotavirus dan
influenza.
e. 5. Toxoid yaitu toksin dari
mikroorganisme yang sudah tidak berbahaya lagi tapi masih bisa merangsang
pembentukan antibodi, contohnya: tetanus dan difteria.
APA SIH BEDANYA IMUNISASI DAN VAKSINASI?
Vaksinasi adalah tindakkan pemberian vaksin. Menurut Kamus
Kedokteran Dorland 2012, vaksinasi adalah menyuntikan suspensi mikroorganisme
yang dilemahkan atau dimatikan yang berguna untuk pencegahan atau pengobatan
penyakit menular. Jadi vaksinasi merupakan bagian dari imunisasi, yaitu
imunisasi aktif.
TAPI KENAPA YA, ANAK SAYA MASIH TETAP SAKIT WALAU SUDAH DI
IMUNISASI?
Yup, itu sangat mungkin terjadi. Seperti yang sudah kita
jelaskan diatas, imunisasi adalah suatu proses untuk merangsang kekebalan
tubuh. Pemberian imunisasi saat balita tidak menjamin kekebalan seumur hidup,
sehingga perlu vaksinasi booster. Namun imunisasi terbukti efektif dan aman
untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Jadi terjadi peningkatan kekebalan pada anak yang telah diimunisasi, sehingga
jika dia sakit maka dia tidak akan sakit parah karena antibodi spesifik
terhadap penyakit tersebut telah terbentuk.
Jadi jangan heran kalau anak yang sudah diimunisasi juga bisa
terserang penyakit, namun penyakitnya lebih ringan dari pada penyakit yang
menyerang anak yang tidak diimunisasi.
AMAN NGA SIH IMUNISASI ITU? KENAPA ANAK SAYA DEMAM SETELAH
DIIMUNISASI YA?
Secara empiris dan penelitian yang telah dilakukan, Imunisasi
tergolong tindakan yang aman. Walaupun tidak dipungkiri dapat memberikan
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Kenapa ada anak yang demam setelah
imunisasi? Demam disini termasuk dalam KIPI.
Diatas telah kita jelaskan mekanisme dari imunisasi ini,
khususnya imunisasi aktif. Yaitu merupaka proses memasukkan mikroorganisme,
baik yang dimatikan ataupun yang dilemahkan, baik mikroorganisme itu secara
utuh atau hanya bagian dari mikroorganisme tersebut (seperti toksinnya, kapsul
polisakaridanya, dll). Sehingga jika daya tahan anak tidak begitu bagus, mikroorganisme
(antigen) yang dimasukan tersebut akan menyebabkan sakit (demam) pada anak.
Tapi tidak parah karena sudah dilemahkan atau dimatikan, namun tetap bisa
merangsang sistim imun tubuh untuk menghasilkan antibodi yang spesifik terhadap
penyakit tersebut.
So,,,, jangan cemas kalau anaknya demam setelah diimunisasi.
Itu suatu reaksi yang wajar. Karena itu anak-anak setelah imunisasi sering
dibekali obat demam (parasetamol). Trus, salah satu syarat agar anak bisa
diimunisasi adalah tidak dalam keadaan sakit. Kenapa?? Karena saat anak sakit
daya tahan tubuhnya sedang turun, maka tujuan kita memberikan imunisasi (untuk
mendapatkan antibodi spesifik) tidak akan tercapai, malah anak akan bertambah
sakit dan lemah.
Jadi ibu-ibu muda tersayang, jika anaknya sakit saat jadwal
imunisasinya, jangan lupa untuk reschedule
lagi dan segera dibawa ke fasilitas kesehatan setempat saat anak sudah
pulih kembali.
TAPI SAYA MASIH TAKUT AH BAWA ANAK SAYA IMUNISASI. VAKSINNYA NGA
HALAL.
Hmmm….. untuk kehalalan vaksin yang digunakan, akan kita
bahas di postingan perikutnya ya Ibu-ibu muda cantik, pintar nan sholehah.
TRUS TENTANG SUNTIK CATIN ITU GIMANA? PERLU NGA SIH?
Perlu. Kalau ibu-ibu dan calon pengnantin nanya ke saya secara
pribadi, maka itulah jawaban saya, PERLU. Kenapa??? Karena suntik catin adalah
imunisasi Tetanus Toksoid (TT), yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan
pada infeksi Tetanus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang menyerang otot rangka. Penyakit ini disebut
juga Lockjaw karena terjadi kejang
pada otot rahang sehingga rahang seperti terkunci.
Pertanyaannya, kenapa
harus suntik TT sebelum menikah? Secara logika jawabannya untuk mencegah
infeksi tetanus. Lah kok harus pada
catin? Jadi bakteri yang bernama Clostridium
tetani merupakan bakteri anaerob (dapat hidup hanya dilingkungan yang tidak
ada oksigennya). Sporanya dapat hidup bertahun-tahun di dalam tanah dan kotoran
hewan. Jika bakteri tetanus masuk kedalam tubuh manusia, bisa terjadi infeksi
baik pada luka yang dalam ataupun luka yang dangkal. Nah, setelah menikah,
wanita dan pria melakukan hubungan suami istri dan saat pertama kali
berhubungan umumnya alat kelamin wanita mengalami luka akibat selaput dara
(hymen) robek. Luka ini pun bisa jadi jalan masuk bakteri tetanus.
Kemudian…. Selain melindungi diri sendiri, juga untuk
melindungi calon si buah hati, yang mungkin paada sebagian pasangan merupakan
“anak emas”. Pada proses persalinan, terjadi perlukaan pada ibu (dijalan lahir)
dan janin (tali pusar) yang membuka jalan untuk terjadinnya infeksi bakteri
tetanus tersebut sehingga bisa menyebabkan Tetanus Neonatorum (yaitu tetanus
pada anak yang baru lahir). Yang menyebabkan timbulnya gejala infeksi adalah
racun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri tersebut, bukan bakterinya.
Oh ya, ibu-ibu tau nga kalau kita bisa terlindung selama 25
tahun dari tetanus dengan suntik TT? Penasaran kan,,, pengentau ya,,,,. Jadi
untuk bisa mendapatkan perlindungan optimal, kita harus melakukan suntik TT
sebanyak 5 kali dengan jadwal yang benar dan teratur (jadwalnya bisa dilihat
ditabel dibawah). Jika suntik TT sudah lengkap 5 kali, dengan jadwal sesuai
anjuran, maka ibu-ibu bisa terlindung dari tetanus untuk kurun waktu ±25 tahun
mendatang.
Tabel 1. Jadwal
Pemberian TT pada Wanita Usia Subur
So,,,, suntik catin bukan KB terselubung ya….. Gimana???
Masih ragu buat suntik catin dan memberikan imunisasi pada anak anda? Hmmm….
Minimal imunisasi dasar yang sudah difasilitasi oleh pemerintah jangan
ketinggalan ya…., gratis loh…. mau cari kemana lagi? ^_*
Ini jadwal Imunisasi Dasar 2017 yang dikeluarkan oleh IDAI
Tabel 2. Jadwal
Imunisasi Anak 2017
DAFTAR PUSTAKA
1.
Orenstein, W dan Pickering, L. 2007. Immunization Practices. Kliegman: Nelson Textbook of Pediatrics, 18th
ed. Saunders, An Imprint of Elsevier: Philadelphia.
2. Kamus Kedokteran Dorland.
3. ________. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar