Assalamualaikum Wr. Wb.
Halo Ibu-ibu kece sekalian. Apakabar
nih? Hmmm…. Beberapa minggu yang lalu, om dari suami saya dan 2 orang anaknya
dirawat di Rumah sakit dengan diagnosa DHF (Dengue Hemorrhage Fever) grade II,
bahasa kita-kitanya demam berdarah. Jadi penyakit demam berdarah ini dibagi
menjadi IV grade menurut WHO, yiatu:
·
Derajat (grade) I = Demam + tes tourniquet (+)
·
Derajat (grade) II = Derajat I + manifestasi pendarahan
spontan.
·
Derajat (grade) III = Derajat II + hipotensi.
·
Derajat (grade) IV = Derajat III + Syok.
Bentar…bentar…. Tes tourniquet itu apa? Manifestasi
perdarahan spontan itu contohnya kaya apa? Syok? Haduh, belum kebanyang nih. Ok, tapi sekarang kita nga akan
membahas masalah DBD. Untuk penjelasan DBD lebih lanjut, insyallah akan kita
bahas di postingan berikut-berikut-berikutnya, hehehe….. (semoga nga PHP).
Jadi, saat om dan anaknya didiagnosa
DBD, trombosit mereka rendah banget, yaitu 6000/mm3 dan 9000/mm3
(nilai normal dari trombosit 150.000/mm3 – 400.000/mm3),
sehingga dokter yang merawatnya menganjurkan untuk melakukan transfusi darah
(trombosit) sebanyak 10 kantong untuk masing-masingnya. Nah, karena sibuk
mencari darah golongan A+ untuk tranfusi, maka saya terinspirasi buat sharing
masalah golongan darah di postingan kali ini.
Dari kalimat diatas aja udah ada
beberapa pertanyaan yang mungkin akan Ibu-ibu cantik-kece-pintar nan sholehah
tanyakan. Apa sih golongan darah itu?
Gimana cara menentukan golongan darah? Kok ada golongan darah A+ dan A-, emang
apa sih “positif” dan “negatif” itu? Trus, transfusi itu gimana ya caranya? Dan
banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang akan kita jawab dipostingan kali ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin….
DARAH,
GOLONGAN DARAH & KEPRIBADIAN
By: dr. Priska Natalia
Apa itu Darah?
Darah adalah cairan didalam tubuh
yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh sel-sel tubuh, mengangkut karbondioksida
ke paru-paru, mengangkut sisa hasil metabolisme ke ginjal dan mengatur suhu
tubuh serta mendistribusikan hormon dan zat-zat lain untuk menjalankan fungsi
sel.2 Jadi, ibu-ibu kece sekalian, jika terjadi kekurangan darah
pada tubuh kita, maka bisa kebanyang donk apa-apa aja yang akan terganggu? Yup,
banyak sekali. Karena darah memegang peranan penting dalam sistem sirkulasi
kita, disamping jantung dan pembuluh darah.
Volume darah didalam tubuh yaitu 8%
dari berat tubuh kita. Whaaatt…. Cuma 8%???
Hmmm…. Itu udah banyak loh ibu-ibu. Contoh ya, pada pria dengan berat badan 70
Kg, darah yang ada dalam sistem sirkulasinya adalah 5600 ml, ya lebih kurang 6
literan. Trus apa yang ada didalam darah
ya? Kok darah bisa merah? Tapi, saya juga pernah dengar ada darah putih. Darah
putih itu yang mana ya? Ok…Ok… akan kita jawab satu persatu ya ibu-ibu
sholehah.
Apa yang ada didalam darah?
Didalam darah, ada namanya Plasma Darah dan Sel Darah. Itu secara
simpelnya, sebenarnya banyak sekali yang terkandung dan terlarut didalam darah
tersebut (whole blood). Tadi sudah
kita bicarakan bahwa didalam tubuh kita terdapat ±5600 ml darah, 55% nya adalah
plasma darah dan 45% nya terlarut sel-sel darah.
Bagaimana pembagiannya? Bisa kita
lihat dari gambar dibawah ini.
Gambar 1. Komposisi darah pada
Manusia
Jadi dari gambar di atas bisa kita
lihat bagaimana komposisi dari darah kita tersebut, yaitu:
1. 55% à Plasma darah, yang terdiri dari:
a. 91% à Air.
b. 7% à Protein, yang terdiri dari:
·
58% à Albumin
·
38% à Globulin
·
4% à Fibrinogen (Berfungsi untuk
penyembuhan luka).
c. 2% à Zat-zat terlarut lainnya, yang
terdiri dari:
·
Ion-ion
·
Nutrisi
·
Sisa metabolisme
·
Gas
·
Hormon, dll
Dari persentase di atas, bisa kita
simpulkan bahwa kalau kita kurang minum, maka kita juga bisa kekurangan darah
karena persentase air di dalam plasma cukup besar. Jadi jangan lupa untuk minum
air putih minimal 8 gelas/hari.
2. 45% à sel-sel darah, yaitu:
a. 4,2 x 106/mm3 –
6,2 x 106/mm3 à Sel darah merah (eritrosit). Sel
darah inilah yang memberikan warna merah pada darah kita. Dan sel inillah yang
berikatan dengan Hemoglobin (Hb). Kita dikatakan anemia/ kurang darah jika
hemoglobin kita rendah. Maka secara logika, jika sel darah merah rendah, Hb
juga akan ikutan turun. Hb rendah, beda loh ya dengan tekanan darah rendah.
Kadang bagi beberapa orang sering menyamakan tekanan darah dengan Hb, saya
pernah ditanya sama pasien yang riwayat tekanan darah tinggi kaya gini, kok saya kurang darah (Hb atau anemia) buk,
tensi saya aja tinggi terus. Hehehe… jadi beda ya ibu-ibu semua.
b. 5000/mm3 – 10.000/mm3 à Sel
darah putih (leukosit), yang merupakan tentara didalam tubuh kita (sistem imun
tubuh). Sel darah putih ini terdiri dari:
·
0,5% - 1% à Basofil
·
2% - 4% à Eosinofil
·
60% - 70% à Netrofil
·
20% - 25% à Limfosit
·
3% - 8% à Monosit
Jadi, saat ada infeksi pada tubuh kita maka sel-sel inillah
yang bekerja menggandakan diri untuk melawan infeksi tersebut. Karena itu, jika
terjadi infeksi bakteri, maka sel darah putih akan naik. Tapi jika terjadi
infeksi virus, biasanya sel darah putih malah turun.
c. 150.000/mm3 – 400.000/mm3 à sel
pembeku darah (trombosit), yang berfungsi dalam membekukan darah.
Nah, itulah kandungan yang ada di
dalam darah manusia. Ibu-ibu muda sekalian baru tau kan, ternyata setetes darah
itu mengandung banyak sekali zat dan masing-masingnya memiliki fungsi yang
Subhanallah-luaar biasa-Allahuakbar… (speechless gimana cara menjelaskan
fungsinya).
Trus, kalau Golongan Darah itu
apalagi ya?
Nah, golongan darah adalah Ilmu pengklasifikasian darah dari suatu
kelompok berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Pembagian
golongan darah ini dilakukan berdasarkan antigen dan antibodi yang ada didarah
kita.
Antibodi adalah tentara tubuh yang
dianugrahkan Allah kepada kita. Antibodi bagian dari sistem pertahanan tubuh
untuk melawan benda asing/kuman penyakit yang masuk kedalam tubuh. Ia
memberikan peringatan kepada sistem imun kita saat mendeteksi adanya “benda
asing” yang masuk ke tubuh. Antibodi ini merupakan protein yang ditemukan
didalam plasma darah. Sedangkan antigen merupakan protein yang terdapat
dipermukaan sel darah merah.3
Gimana cara menentukan golongan darah?
Ok, secara umum golongan darah yang
kita kenal sekarang itu disebut dengan sistem ABO, yaitu ada golongan darah A,
B, AB dan O. Trus, yang pake positif
& negatif itu apa? Yup, sejak ditemukan sistem ABO oleh Landstainer
pada 1900 sampai tahun 1999, menurut International
Society of Blood Transfution (ISBT) terdapat 25 sistem golongan darah dan
lebih dari 250 antigen golongan darah yang telah diidentifikasi. Sistem
golongan darah itu diantaranya: ABO, MNS, P, RH, LU (Lutheran), KEL (Kell), LE
(Lewis), FY (Duffy), JK (Kid), DI (Diego), dan banyak lagi. Gimana? Puyengkan?
Saya aja punyeng mau ngetik semuanya. Nah, yang positif dan negatif itu adalah
penggolongan darah menggunakan sistem RH (Rhesus).1
Kok cuma menggunakan 2 sistem saja? Padahal antigen darah itu
banyak banget, aman tuh kalau mau transfusi darah? Hmmm…. Berdasarkaan data empiris,
yang paling berpengaruh itu adalah golongan darah ABO dan Rhesus, walaupun
golongan darah lainnya juga tidak bisa kita abaikan. Karena itu, setiap akan
melakukan transfusi, PMI akan melakukan cross-match
(uji silang) dulu, untuk menghindari reaksi antigen-antibodi yang tidak
diinginkan. Apa itu cross-match? Akan
kita jelaskan sebentar lagi.
Apa itu Cross-match?
Cross-match adalah prosedur yang paling penting dan paling sering
dilakukan di laboratorium transfusi darah. Cross-match
secara umum terdiri serangkaian prosedur yang dilakukan sebelum transfusi untuk
memastikan seleksi darah yang tepat untuk seorang pasien dan untuk mendeteksi
antibodi ireguler (yang tak terduga dan tak terperiksa) dalam serum resipien
(pasien yang menerima transfusi darah) yang akan mengurangi atau mempengaruhi
ketahanan hidup dari sel darah merah donor setelah transfusi.1
Secara sederhananya, Cross-match adalah menguji lagi
kecocokan darah donor dan darah sipenerima walaupun golongan darahnya sudah
sama untuk menghindari darah yang didonorkan tersebut tak sesuai dan tak
efektif di dalam tubuh penerima transfusi.
Terdapat ada 2 jenis Cross-macth:
1. Mayor, yaitu menguji reaksi antara sel
darah merah donor dengan serum
resipien.
2. Minor, yaitu menguji rekasi antara serum
donor dengan sel merah resipien.
Cross-match yang dilakukan sebelum melakukan transfusi darah adalah Mayor. Cross-match ini dilakukan menggunakan metode yang akan menunjukan antibodi
aglutinasi (penggumpalan), sensitisasi, hemolisis (pemecahan sel darah merah)
dan tes antiglobulin. Uji minor tidak dilakukan sebelum melakukan
transfusi darah karena uji ini dilakukan sebagai tes rutin pada darah donor
setelah pengumpulan darah. Kombinasi beberapa prosedur dapat dilakukan untuk
melakukan cross-match ini,
diantaranya teknik salin, albumin, enzim, antiglobulin direk dan indirek.1
Ok, kembali lagi kemasalah golongan
darah ya Ibu-ibu kece. Jadi seperti yang sudah kita singgung sebelumnya,
golongan darah ditentukan berdasarkan antigen dan antibodi yang ada di darah. Berdasarkan
sistem penggolongan darah ABO, golongan darah
dibagi menjadi :
1. Golongan darah A à
memiliki antigen A pada sel darah merahnya dan antibodi anti-B di plasma
darahnya.
2. Golongan darah B à memiliki
antigen B pada sel darah merahnya dan antibodi anti-A di plasma darahnya.
3. Golongan darah AB à
memiliki antigen A & B pada sel darah merahnya dan tidak memiliki antibodi.
4. Golongan darah O à tidak
memiliki antigen pada sel darah merahnya dan memiliki antibodi anti-A &
anti-B di plasma darahnya.
Untuk lebih jelasnya, bisa
diperhatikan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Golongan Darah ABO
Lalu, Bagaimana cara mengetahui
golongan darah kita?
Yup, trus gimana dong caranya kita
tahu golongan darah kita? Sekarang sudah ada pemeriksaan golongan darah yang
simpel banget, dengan memanfaatkan sifat aglutinasi (penggumpalan darah)
menggunakan serum anti-A, anti-B dan anti-AB. Secara sederhananya, kita cukup
menggunakan serum anti-A dan anti-B saja untuk menentukan golongan darah A,B,AB
dan O. Bagaimana prosedur pemeriksaannya?
Ok, akan kita bahas sebentar lagi.
Alat dan bahan:
a. Kita harus menyediakan serum anti-A
dan anti-B.
b. Siapkan kaca objek / kertas khusus
untuk memeriksa golongan darah.
c. Siapkan tusuk gigi yang bersih, kapas
alkohol, dan lanset/jarum.
Cara pemeriksaan:
a. Bersihkan jari yang akan diambil
darahnya dengan kapas alkohol, lakukan dengan cara antiseptik yang baik.
b. Kemudian tusuk jari yang sudah
dibersihkan tersebut dengan gentle.
c. Teteskan darah di dua titik di atas
kaca objek / kertas yang sudah disediakan. Anggap darah I dan darah II.
d. Lalu teteskan serum anti-A pada darah
I dan anti-B pada darah II tersebut.
e. Lalu aduk menggunakan tusuk gigi yang
bersih pada kedua sample darah.
f. Kemudian perhatikan, apa yang
terjadi. Jika:
·
Darah I menggumpal
dan darah II tidak menggumpal à
golongan darahnya A
·
Darah I tidak
menggumpal dan darah II menggumpal
à
golongan darahnya B
·
Darah I dan II, kedua-duanya menggumpal à golongan darahnya AB.
·
Darah I dan II, kedua-duanya tidak menggumpal – golongan darahnya O.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan
gambar di bawah ini.
Gambar 3. Pemeriksaan Golongan Darah
Penggolongan darah ini berfungsi
dalam proses transfusi darah, dari penjelasan diatas, dapat diketahui jika
terjadi kesalahan dalam pemberian transfusi darah, maka akan terjadi
penggumpalan darah donor oleh darah resipien dan merupakan suatu hal yang dapat
mengancam nyawa. Sebagai contoh, antibodi anti-A pada darah resipien yang
memiliki golongan darah B akan menyerah sel darah A jika ditransfusikan, karena
itu golongan darah A tidak boleh ditransfusikan ke golongan darah B, begitupun
sebaliknya. Sedangkan golongan darah O yang tidak memiliki antigen, cenderung lebih
aman diberikan kepada golongan darah manapun, walaupun pada zaman sekarang
tidak dilaksanakan lagi.
Apa itu positif & negatif?
Positif – negatif sebuah golongan
darah itu digolongkan berdasarkan sistem rhesus. Dimana sel darah merah kita
juga memiliki antigen yang lain, yaitu antigen RhD. Jika antigen ini ada di sel darah merah kita, maka
golongan darah kita berhesus positif. Jika
tidak ada, maka golongan darah kita
berhesus negatif. Sehingga dengan
adanya penggolongan darah berdasarkan antigen rhesus ini, maka golongan darah
bisa digolongkan menjadi 8 maca, yaitu:
1. A RhD positif à A+
2. A RhD negatif à A-
3. B RhD positif à B+
4. B RhD negatif à B-
5. AB RhD positif à AB
+
6. AB RhD negatif à AB-
7. O RhD positif à O+
8. O RhD negatif à O-
Di United Kingdom, sekitar 48%
populasi memiliki golongan darah O dan 85% memiliki RhD positif. Sehingga
golongan darah yang memiliki populasi terbanyak adalah O+.
Gambar 4. Jumlah populasi golongan
darah
Dari gambar di atas, terlihat golongan
darah terbanyak dipopulasi adalah golongan darah O+ (38%), disusul oleh golongan darah A+ (34%) dan yang paling langka
adalah golongan darah AB- (1%).
Gimana ibu-ibu muda semua? Udah pada
tahu ngga golongan darahnya masing-masing? Kalau belum, bisa di cek di sarana
kesehatan terdekat, seperti puskesmas, dll. Fuih,,, sebenarnya masih banyak
masalah darah dan golongan darah ini jika ingin kita bahas sambil ngopi-ngopi
cantik, tapi ini kayanya udah kepanjangan deh, kita sambung kapan-kapan ya…
Baik itu tentang penyakit yang menyangkut golongan darah ataupun pengaruh
golongan darah terhadap kepribadian seseorang. Trus, ibu-ibu pasti udah pada
baca dan dengar kalau di dalam Al-quran telah dijelaskan bahwa manusia itu
diciptakan dari segumpal darah, yup dari darah. Subhanallah…. Allahuakbar….
Semoga bermanfaat ya ibu-ibu… Maaf,
ngga kebahas semua dari judul yang dibuat. Insyallah akan segera saya lanjutkan
pembahasannya ya…. Ini juga postingannya udah kelamaan nga di update-update,
maklum ibu-ibu muda yang kadang sulit untuk mencari “me time”. Ambun beberapa minggu ini lumayan “bermanja-manja”.
Hehehe…. Tapi saya tetap semangat buat sharing dan ngobrol-ngobrol cantik
bareng ibu-ibu muda cantik nan sholehah semua…
DAFTAR PUSTAKA
1. Djoerban, Z. 2006. Dasar-Dasar Transfusi Darah. Buku Ajar
Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. FKUI. Jakarta.
2. Ganong, WF. 2001. Circulating Body Fluid. Medical
Physiology 20th ed. McGraw-Hill. San Francisco.
3. _____. Blood Groups. 20 Maret 2017. Diunduh dari: http://www.nhs.uk/Conditions/blood-groups/Pages/Introduction.aspx#Rh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar