Ada-ada saja yang mau dilakukan kalau lagi menghafal ujian. Tiba-tiba untaian kata-kata indah itu keluar di kepala, tepat pada pukul 01.00 dini hari. Inspirasi itu selalu datang pada saat yang tak tepat. Tengah malam, disela menghafal ujian, gerombolan-gerombolan kata menghadangku. Aku tak bisa berbuat apa-apa, selain menuangkannya dalam bentuk untaian kata indah.
Ku luangkan waktu ku sejenak untuk dirinya. Kata-kata itu meluncur mulus jadi bahasa yang bisa dibaca. Ha....ha... Aku jadi heran, apakah "golden time" ku itu adalah "waktu-menghafal-buat-ujian" ???
Tak cukup satu. Kata-kata lain pun cemburu. Terpaksa ku ikuti mau mereka, karena aku dikeroyok bersama.
Dua untaian kata indah telah tertera. Aku bermenung sejenak. Sedikit heran, kenapa saat-saat seperti ini malah muncul pada kondisi seperti ini. Uh... Andai sekarang libur, mungkin aku lebih bisa berekspresi, itu menurut ku. Namun kenyataannya, libur malah lebih mundur.
Sebelum kulanjutkan membaca dan menghafal, satu untaian kata indah pun kembali tercipta. Sekarang aku punya tiga untaian kata indah --pada waktu yang tak tepat--
Ketika kembali ku ingin lanjutkan membaca, tiba-tiba lampu mati. Huru hara terjadi diluar sana. Aku terpana. Pohon bak menari terhempas-hempas. Bunyi gemuruh, menggetar jiwa. Apa yang bisa ku lakukan, selain berdoa dan tawakal pada Nya. Karena semua adalah atas izin Nya.
NB: 3 untaian kata-kata indah – pada waktu yang tak tepat—nya akan di posting setelah ini ^^. Dengan judul : JINGGA, TERJEBAK WAKTU dan KU TAK BUTUH CINTA. Ya, itu sekedar kata-kata yang meloncat-loncat di benak ku dan ku susun sedemikian rupa, maka jadilah itu.... Ha...ha... Mudah-mudahan bermanfaat dan menggugah minat menulis dan sastra kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar